Djawanews.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkali-kali meminta negara-negara hentikan dulu program vaksin booster. WHO ingin vaksin booster bisa dilakukan jika 10 persen populasi planet ini sudah divaksin.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus miris melihat masih banyak negara-negara yang malah warganya belum divaksin sama sekali.
Memvaksinasi semua populasi dunia sangat penting untuk mengakhiri pandemi virus corona. Varian delta yang sekarang melanda AS, pertama kali terdeteksi oleh para ilmuwan di India setelah strain Covid asli dibiarkan menyebar, mereplikasi, dan akhirnya bermutasi.
Dilansir dari The Guardian, Senin 23 Agustus 2021, sejumlah peneliti di Inggris sedang memeriksa apakah dosis vaksin Covid yang lebih kecil dapat digunakan sebagai bagian dari program booster, Penelitian ini dilakukan demi meningkatkan pasokan vaksin di seluruh dunia.
Beberapa anggota Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), yang memberi nasihat kepada pemerintah Inggris, dikatakan tertarik dengan gagasan tersebut. Dosis vaksin yang lebih rendah untuk mengatasi penyakit lain telah digunakan pada saat kekurangan.
it minggu lalu, dengan sekitar 100 kematian dilaporkan setiap hari.
Efek penggunaan dosis yang lebih rendah dalam suntikan booster adalah salah satu pertanyaan yang sedang dieksplorasi dalam uji coba Cov-Boost yang sedang berlangsung yang diawasi oleh University Hospital Southampton. Ini telah didanai oleh satuan tugas vaksin pemerintah dan Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan.
Beberapa ahli epidemiologi ingin melihat lebih banyak penelitian dilakukan karena potensi untuk membantu pasokan vaksin global. Diperkirakan sekitar 11 miliar dosis akan dibutuhkan untuk memvaksinasi 70% populasi dunia . Pada awal Juli.