Djawanews.com –Makanan yang kaya protein dan mudah ditemukan, apalagi selain telur. Bagi sebagian orang, telur adalah makanan yang bisa diolah menjadi berbagai masakan, namun ada sebagian orang yang harus menghindari makan telur dalam jumlah banyak, yakni pengidap kolesterol tinggi.
Dokter spesialis gizi dan nutrisi Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya tubuh tetap membutuhkan asupan kolesterol.
"Kolesterol memainkan fungsi sangat penting dalam tubuh," ujar Inge
Kolesterol adalah molekul struktural yang penting untuk setiap membran sel. Kolesterol juga digunakan untuk membuat hormon steroid seperti testosteron, estrogen, dan kortisol.
Namun, dalam kadar berlebih, kolesterol justru bisa memicu sejumlah masalah medis. Tak heran jika banyak orang menghindari asupan telur berlebih karena takut kadar kolesterolnya naik. Telur sendiri dikenal mengandung kolesterol cukup tinggi.
Inge mengatakan bahwa kadar kolesterol pada telur terdapat di bagian kuningnya, bukan bagian putih. Satu kuning telur, lanjutnya, setara dengan 200 mg/dL kolesterol.
Sementara orang dengan kondisi hiperkolesterol (memiliki jumlah kolesterol melebihi batas normal) perlu membatasi asupan kolesterolnya, yakni kurang dari 200 mg/dL.
"Jadi kalau misalnya sehari, berarti [orang dengan kondisi hiperkolesterol] hanya boleh konsumsi satu butir telur," jelas Inge.
Sementara orang dengan kadar kolesterol normal boleh mendapatkan asupan kolesterol dengan batas 300 mg/dL per hari.
Namun, beda cerita jika konsumsi telur dalam sehari dicampur dengan asupan sumber kolesterol lain seperti daging merah.
"Kalau dia sudah mengonsumsi sumber kolesterol yang lain seperti daging, lemak, kemudian kulit ayam yang pasti mengandung kolesterol, berarti [asupan kolesterolnya] jadi lebih banyak dari 200 mg/dL," ucap Inge. Artinya, seseorang telah melebihi batas asupan kolesterol harian yang direkomendasikan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.