Djawanews.com – Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam BMC Psychiatry mengungkapkan konsumsi gula berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, khususnya depresi dan kecemasan. Temuan ini diperoleh dari survei yang melibatkan 18.439 pria dan wanita berusia di atas 20 tahun, mencakup berbagai ras dan etnis, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika.
Menurut laporan yang dikutip dari laman Eating Well dan dilansir oleh ANTARA, para peserta survei diminta menyelesaikan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9), yang merupakan alat penilaian cepat untuk depresi. Selain itu, informasi diet dikumpulkan melalui dua wawancara mengenai makanan yang dikonsumsi selama 24 jam terakhir.
Setelah melakukan beberapa uji statistik pada data tersebut, para peneliti menemukan hubungan linier antara asupan gula dan depresi. Artinya, semakin banyak peserta yang mengonsumsi gula, semakin besar risiko depresi.
Secara khusus, mereka menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 100 gram gula makanan per hari (sekitar 8 sendok makan atau 1/2 cangkir), risiko depresi meningkat sebesar 28 persen. Alasan lain yang mungkin diberikan oleh penulis penelitian adalah hubungan antara kesehatan usus dan depresi. Asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus. Dan usus yang tidak sehat telah dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.