Djawanews.com – Nikita Mizani dikabarkan mengalami pengapuran tulang leher di sendi leher ketika menjalani proes hukum yang berlangsung. Imbasnya Nikita Mirzani tidak dapat menoleh ke arah manapun. Sebenarnya, apa penyakit pengapuran leher yang dialami Nikita?
Melansir WebMD, pengapuran tulang atau spondilosis servikal merupakan kondisi yang melibatkan perubahan pada tulang, cakram, dan sendi leher. Perubahan ini disebabkan oleh keausan normal karena faktor penuaan.
Seiring bertambahnya usia, cakram tulang belakang leher secara bertahap akan rusak, kehilangan cairan, dan menjadi lebih kaku. Biasanya, kondisi ini terjadi para orang paruh baya dan lanjut usia.
Akibat degenerasi cakram dan tulang rawan lainnya, taji atau pertumbuhan abnormal yang disebut osteofit dapat terbentuk pada tulang di leher. Pertumbuhan abnormal ini dapat menyebabkan penyempitan bagian dalam tulang belakang atau pada lubang di mana saraf tulang belakang keluar, kondisi terkait yang disebut stenosis spinal atau tulang belakang leher.
Spondilosis servikal paling sering menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan leher. Walaupun jarang menjadi progresif, pembedahan korektif dapat membantu pada kasus yang serius.
Siapa saja yang berisiko mengalami pengapuran tulang?
Penuaan merupakan faktor utama untuk mengembangkan spondilosis servikal. Pada kebanyakan orang lansia dari usia 50 tahun, cakram di antara tulang belakang menjadi kurang kenyal dan kurang memberikan bantalan. Tulang dan ligamen menjadi lebih tebal dan merambah ruang kanal tulang belakang.
Faktor lain mungkin adanya cedera leher yang dialami sebelumnya. Orang-orang dalam pekerjaan tertentu atau yang melakukan aktivitas tertentu. seperti pesenam atau atlet lainnya, dapat memberi tekanan lebih pada leher mereka.
Postur tubuh yang buruk mungkin juga berperan dalam perkembangan perubahan tulang belakang yang mengakibatkan spondilosis servikal.
Gejala pengapuran tulang
Gejala spondilosis servikal meliputi:
- kekakuan dan nyeri leher,
- sakit kepala yang mungkin berasal dari leher,
- nyeri di bahu atau lengan,
- ketidakmampuan untuk memutar kepala atau menekuk leher, dan
- timbul bunyi saat leher digerakkan.
Gejala lainnya yang kurang umum, termasuk vertigo, sakit kepala, jantung berdebar, mual, rasa tidak nyaman di perut, tinitus, penglihatan kabur, dan masalah ingatan atau hipomnesia.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa nyeri leher kronis akibat penyebab seperti spondilosis servikal telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.