Kebanyakan orang sering merasa malu jika terkena penyakit kelamin. Hal ini semacam menjadi konsekuensi bahwa pengidapnya menjalankan aktivitas seksual yang kurang sehat sehingga bakteri dapat tertular dan menyebabkan penyakit. Salah satu penyakit kelamin yang banyak jadi perbincangan adalah sifilis atau raja singa. Bakteri penyebabnya yakni Treponema pallidum tidak menginfeksi alat kelamin, tetapi juga kulit, mulut, dan sistem saraf. Jika terdeteksi lebih awal, sifilis mudah disembuhkan dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Jadi, sebenarnya seperti apa penyakit raja sing aitu? Yuk simak ulasan singkat berikut.
Mengenal Penyakit Raja Singa
Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Mengenai gejala penyakit raja singa sendiri digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda-beda. Sifilis primer ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk. Sifilis sekunder ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh. Sifilis laten tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita. Sifilis tersier dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.
Raja Singa disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Pengobatan raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan antibiotic penisilin. Selama masa pengobata penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh. Penularan juga dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom.
Dalam dua tahap pertama, raja singa dengan mudah diobati dengan menggunakan antibiotik. Tetapi jika sifilis tidak diobati dalam 12 bulan, bakteri ini akan laten, artinya bakteri tersebut masih ada di tubuh tetapi mungkin kamu merasakan gejala selama bertahun-tahun. Parahnya, sepuluh hingga 30 tahun ke depan, penyakit ini bisa menjadi aktif lagi.
Demikian ulasan singkat mengenai penyakit raja singa. Semoga bermanfaat.