Djawanews.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan masyarakat untuk tidak menyemprotkan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia.
Sebagaimana diketahui, cairan disinfektan saat ini banyak digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona alias COVID-19.
Cairan pembunuh virus dan bakteri ini marak disemprotkan di jalan hingga pembuatan bilik atau champer.
Akan tetapi WHO menggarisbawahi, penyemprotan cairan disinfektan ke tubuh manusia dapat menimbulkan masalah yang cukup serius.
Risiko Menyemprotkan Disinfektan pada Manusia
WHO mengatakan, menyemprotkan cairan disinfektan yang mengandung alkohol dan klorin ke tubuh manusia sebenarnya tidak bisa membunuh virus yang sudah terlanjut masuk ke dalam tubuh.
Pasalnya, alkohol dan klorin hanya efektif untuk membasmi virus dan bakteri yang menempel pada permukaan benda.
“Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, seperi mata dan mulut,” tulis WHO Indonesa di Twitter WHO, Minggu (29/3/2020).
Senada dengan WHO, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko juga mengatakan, paparan cairan disinfektan pada tubuh dapat membuat iritasi pada kulit atau mata.
“Memang itu dari awal tidak dianjurkan memakai chamber disinfektan berbasis bahan kimia. Chamber dengan disinfektan itu biasanya dipasang di pintu lab dengan standar biosafety, di mana personil yang masuk memakai baju pelindung kedap, seperti baju astronot,” ujar Laksana, mengutip CNN Indonesia.