Djawanews.com – Menutup toilet sebelum menyiramnya menggunakan flush disebut dapat mencegah penyebaran virus Corona COVID-19 yang berasal dari feses dan urin. Berdasarkan penelitian Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology, ketika toilet disiram dalam kondisi terbuka, mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menyebar ke udara bebas melalui aerosol yang berterbangan. Fenomena ini dikenal sebagai toilet plume.
Sebuah studi yang dirilis City University of Hong Kong mengamini hal ini dengan mengungkapkan bahwa toilet yang disiram menggunakan fitur flush dapat melepaskan hingga 80.000 aerosol yang tercemar. Aerosol yang terkontaminasi bakteri dan virus tersebut dapat berada di udara dan menyebar hingga satu meter jauhnya, selama berjam-jam ketika tutup toilet dibiarkan terbuka.
Cara mencegah penyebaran virus Corona dari toilet plume
Untuk mencegah penyebaran 80 persen partikel dari feses dan urin tersebut, seorang ahli kesehatan dari Purdue University, Chen Qingyan mengungkapkan pentingnya menutup toilet sebelum menekan flush.
“Salah satu cara mudah mencegah penyebaran virus corona adalah dengan menutup toilet lalu tekan flush-nya,” kata Chen Qingyan seperti dikutip Djawanews dari Forbes.
Lebih jauh, guna mencegah penyebaran virus corona melalui fenomena toilet plume, Qingyan menyarankan agar Anda selalu mencuci tangan, menggunakan sarung tangan atau tisu saat memegang gagang pintu toilet, dan menunggu hingga dua menit setelah seseorang selesai menggunakan toilet.
Jika Anda berbagai toilet dengan pasien COVID-19, pastikan untuk selalu menyemprotkan disinfektan ke seluruh area kamar mandi menggunakan alkohol ataupun sinar ultraviolet untuk membunuh virus dan bakteri.
Butuh penelitian lebih jauh untuk mengetahui penyebaran virus Corona melalui toilet plume
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan perlu penelitian lebih jauh untuk memastikan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 melalui toilet yang disiram dalam keadaan terbuka.
“Berdasarkan data dari wabah virus corona sebelumnya, seperti sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), risiko penularan COVID-19 dari kotoran orang yang terinfeksi diperkirakan rendah. Sejauh ini, belum ada laporan penularan COVID-19 melalui feses,” kata CDC, seperti dikutip Djawanews dari The Sun.