Djawanews.com – Semua orangtua menginginkan bayi dalam kandungan ibu tentunya sehat dan kelak nanti bisa lahir dengan selamat dan sempurna.
Oleh karena itu biasanya ibu yang sedang hamil disarankan untuk selalu mengecek kondisi bayi dalam kandungan ibu agar tumbuh dan kembang bayi bisa terpantau terus.
Namun, ada beberapa kondisi yang patut Anda waspadai selama kehamilan. Saat bayi di dalam kandungan lemas, misalnya. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester ketiga kehamilan atau pada saat hari perkiraan lahir (HPL) sudah melewati waktu taksiran.
Salah satu gejala atau tanda bayi lemas adalah gerakan bayi yang berkurang saat berada di dalam kandungan. Biasanya, kondisi ini terjadi karena ibu kekurangan kalori atau asupan makanan ibu tidak mencukupi
Selain itu, kondisi bayi di dalam kandungan lemas juga bisa disebabkan oleh peredaran darah dari ibu ke janin yang terganggu. Bila kondisi ini terjadi saat HPL sudah melewati waktu taksiran, hal ini bisa terjadi karena plasenta yang menua.
Ibu hamil harus memantau gerakan bayi dalam kandungan. Bayi setidaknya bergerak 10 kali dalam waktu 12 jam.
Jika Anda merasakan gerakan bayi berkurang, Anda harus segera mengkonsultasikan kepada dokter terkait keluhan yang Anda rasakan.
Untuk itu, selama kehamilan, ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan bernutrisi demi menunjang tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Selain itu juga rutin melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan yang memang sudah menjadi andalan.