Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kesehatan
Awas! 6 Bahaya Terlalu Banyak Kerja, di Antaranya Produktivitas Terhenti
Ilustrasi efek, tanda, dan bahaya terlalu banyak kerja (iStockphoto/mixetto)

Awas! 6 Bahaya Terlalu Banyak Kerja, di Antaranya Produktivitas Terhenti

MS Hadi
MS Hadi 03 September 2022 at 02:26pm

Djawanews.com – Kerja seharian di depan layar komputer bisa berisiko pada Kesehatan, baik fisik ataupun mental.  Seorang human resources sekaligus psikolog klinis Randy Simon, Ph.D. mengatakan bahwa bekerja 40-50 jam dalam satu minggu itu lebih dari cukup bagi kebanyakan orang.

Menghitung jam kerja, tambah Simon dilansir Healthline, bisa menipu. Faktor lain yang menyebabkan burnout termasuk waktu perjalanan, tanggung jawab di luar pekerjaan, lingkungan kerja, perasaan berkaitan dengan penghargaan, dan kepuasan kerja. Apakah Anda termasuk tidak bisa menikmati waktu libur? Hati-hati dengan hal tersebut. Kenali tanda-tanda kalau Anda terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan efeknya pada kebiasaan serta kesehatan.

  1. Bergantung pada aktivitas relaksasi yang tidak sehat

Bekerja lebih dari 40 jam per minggu, dapat mendorong seseorang untuk mencari aktivitas relaksasi. Sayangnya, enggak semua aktivitas relaksasi sehat untuk kesehatan, misalnya minum minuman beralkohol dengan jumlah ‘berisiko’.

Saran Simon untuk mengurangi pilihan buruk dalam relaksasi, manfaatkan waktu untuk beristirahat. Misalnya, pakai waktu perjalanan sebagai waktu istirahat. Hindari mengakses layar ketika perjalanan dan lebih baik nikmati dengan memutar musik, membaca buku, atau mendengarkan podcast.

Baca Juga:
  • Impor BBM Hampir USD 40 M Tiap Tahun, Prabowo: Seharusnya Bisa Digunakan untuk Pendidikan, Kesehatan
  • Bill Gates Berikan Hibah Rp 2,5 Triliun ke Indonesia, Sebagian Besar untuk Kesehatan
  • Tiga Makanan Ini Bantu Kulit Cerah dan Awet Muda

  1. Produktivitas terhenti

Waktu yang dihabiskan kerja berkaitan dengan penurunan produktivitas. Artinya semakin Anda kebanyakan kerja, semakin jadi enggak produktif. Ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Stanford bahwa bekerja 70 jam seminggu tidak akan bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada rekan-rekannya yang bekerja 56 jam per minggu. Karena, menurut Simon, pekerja tidak dirancang untuk menjadi produktif setiap menit setiap harinya. Disarankan, jika banyak tugas yang harus diselesaikan, buatlah daftar tugas dari yang paling prioritas ke yang tambahan.

  1. Kurang tidur dan kelelahan pada siang hari

Formula yang paling sederhana, Anda perlu cukup tidur agar bekerja secara efektif. Kalau kelelahan, justru malah sulit tidur dan membuat Anda jadi pemarah. Selain itu, bisa meningkatkan risiko kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Menurut The Atlantic, keseimbangan kerja-istirahat perlu dibiasakan. Bekerja selama 52 menit dan istirahat 17 menit sepanjang hari. Waktu istirahat bisa diisi dengan jalan-jalan sekitar ruang kerja, berbicara dengan teman, melakukan peregangan ringan.

  1. Jadi lebih sensitif

Bekerja terlalu banyak berdampak buruk pada kesehatan mental. Satu studi mencatat bahwa pekerja dengan 11 jam sehari, dapat lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang bekerja selama 7-8 jam sehari.

Jikapun banyak tugas Anda, penting untuk memperhatikan kesehatan diri. Simon menyarankan untuk meditasi kesadaran atau menggunakan aplikasi meditasi untuk mengurangi ketegangan di tengah bekerja.

  1. Kerja jantung lebih berat

Stres kerja dapat melepaskan hormon kortisol yang membuat jantung bekerja lebih keras. Pada gilirannya meningkatkan risiko stroke, penyakit arteri koroner, diabetes tipe 2, dan bahkan kanker. Untuk tetap bugar selama bekerja, Anda bisa membuat tubuh tetap aktif. Misalnya lakukan ‘olahraga meja’ dengan gerakan ringan.

  1. Punggung dan leher sakit

Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine, menemukan bahwa semakin banyak waktu bekerja maka semakin besar risiko sakit punggung. Bagi perempuan, rasa sakit cenderung muncul di leher sedangkan pria di punggung bawah. Ini adalah tanda umum yang disebabkan ketegangan otot.

Pernah mengalami tanda-tanda di atas? Itu artinya perlu mengelola waktu Anda agar tak kebanyakan kerja atau memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mengurangi risiko buruk pada kesehatan.

Bagikan:
#lifestyle#djawanews#Psikologi#Burnout#Kurang tidur#rutinitas kerja#Randy Simon

Berita Terkait

    Tiga Makanan Ini Bantu Kulit Cerah dan Awet Muda
    Kesehatan

    Tiga Makanan Ini Bantu Kulit Cerah dan Awet Muda

    Djawanews.com – Merawat kulit tidak hanya dilakukan dari luar melalui produk skincare, tetapi juga dari dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi. Beberapa jenis makanan tertentu dapat membantu ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Ragam Manfaat Kulit Kayu Manis untuk Kesehatan, Salah Satunya Kaya Antioksidan
    Kesehatan

    Ragam Manfaat Kulit Kayu Manis untuk Kesehatan, Salah Satunya Kaya Antioksidan

    MS Hadi 07 Apr 2025 12:08
  • Tempe Mentah, Sumber Nutrisi Alami yang Kaya Manfaat
    Kesehatan

    Tempe Mentah, Sumber Nutrisi Alami yang Kaya Manfaat

    MS Hadi 06 Apr 2025 12:07
  • Awas! Minum Air Terlalu Banyak dalam Waktu Singkat Bisa Berbahaya untuk Kesehatan
    Kesehatan

    Awas! Minum Air Terlalu Banyak dalam Waktu Singkat Bisa Berbahaya untuk Kesehatan

    Djawanews.com – Minum air adalah kebutuhan penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan sehat. Namun, tahukah Anda bahwa minum air secara berlebihan dalam waktu singkat justru bisa ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Buah-Buahan Penambah Energi yang Cocok Dikonsumsi Saat Sahur dan Buka Puasa
    Kesehatan

    Buah-Buahan Penambah Energi yang Cocok Dikonsumsi Saat Sahur dan Buka Puasa

    MS Hadi 23 Mar 2025 08:05
  • Hindari Minum Air Soda Saat Buka Puasa, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
    Kesehatan

    Hindari Minum Air Soda Saat Buka Puasa, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

    MS Hadi 22 Mar 2025 08:15

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up