Djawanews.com - Ada berbagai anggapan yang dipercaya banyak orang selama ini. Salah satunya anggapan tentang berpikir.
Konon, berpikir bisa bakar banyak kalori. Tapi, apa benar begitu?
Hal ini pernah terjadi kepada seorang pemain elite catur asal Rusia, Anatoly Karpov. Karpov mengalami penurunan berat badan hingga 10 kilogram.
Akibatnya perlombaan pernah dibatalkan dikarenakan kekhawatiran penyelenggara kompetisi dengan kondisi tubuh Karpov.
Permainan catur dikabarkan dapat membakar 6.000 kalori jika pertandingan dijalankan seharian. Ya, meskipun para kompetitor hanya duduk dan bermain catur. Hal ini dapat menjelaskan bahwa otak adalah merupakan salah satu organ yang mengonsumsi telah banyak energi.
Jika tubuh dalam keadaan diam, otak hanya menghabiskan 20-25% dari keseluruhan energi tubuh. Terutama untuk zat glukosa. Termasuk jika kita tidak melakukan aktivitas apa pun selain bernapas, mencerna, dan mengontrol suhu tubuh.
Jika dihitung, otak dapat membakar rata-rata sebesar 350 atau 450 kalori per hari untuk wanita atau pria. Penggunaan kalori jauh ini lebih besar dibandingkan saat masa kanak-kanak.
Selain itu, otak kita tidak pernah beristirahat. Ketika tidur pun, otak masih membutuhkan bahan bakar guna memberikan sinyal antar-sel yang berfungsi untuk menjaga tubuh kita.
Otak merupakan organ dengan pemakaian energi terbesar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika organ ini terlalu sering digunakan, maka semakin banyak juga energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas yang sedang dilakukan.
Makanya, kita semua bisa kelelahan setelah berpikir keras. Apakah Anda mengalaminya juga?
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.