Djawanews.com – Beberapa WNI bahu-membahu mencari dana untuk membangun Masjid Istiqlal di tengah Kota Osaka, Jepang. Pembangunan ini dilakukan untuk memfasilitasi umat Muslim yang berada di wilayah itu.
Ketua Yayasan Masjid Indonesia Osaka Foundation, Herizal Adhardi, menjelaskan bahwa mereka memutuskan untuk membangun masjid ini karena kebutuhan.
"Masyarakat Muslim di Osaka ini komunitasnya begitu banyak, sedangkan kita tidak ada tempat ibadah masjid buat orang Muslim. Anak-anak kita pun, mereka ingin belajar agama, itu juga tidak ada sekolah yang bisa menampung masalah agama," kata Herizal Adhardi dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (4/1).
Menurut situs resmi yayasan tersebut, hanya ada dua masjid lain yang terletak di Osaka, yaitu Masjid Chibune dan Masjid Ibaraki.
Namun, Masjid Chibune memiliki posisi yang cukup jauh dari pusat wisata. Jalur kereta yang memacu adrenalin membuat masjid itu tidak terlalu terkenal bagi umat Muslim saat berkunjung ke Osaka.
Sementara itu, jarak tempuh ke Masjid Ibaraki juga jauh. Untuk mengunjungi masjid itu, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam menggunakan kereta dari pusat kota Osaka, Stasiun Umeda.
Kehadiran Masjid Istiqlal Osaka ini diharapkan dapat mempermudah umat Muslim yang ingin beribadah di wilayah tersebut.
Masjid ini belum resmi dibuka. Herizal berharap, masjid ini dapat segera beroperasi setelah semua urusan terkendali.
"Masjidnya sendiri belum dibuka karena kita belum melunasi. Pada 3 Desember, kita diberikan waktu sekali saja untuk salat Jumat. Setelah itu, nanti setelah kita bayar lunas semuanya baru kita dapatkan kuncinya dan kita gunakan untuk beribadah," jelas Herizal.
Herizal dan teman-temannya sebenarnya sudah mengumpulkan biaya untuk pelunasan pada Jumat (31/12), hari terakhir menjelang Tahun Baru.
"Biaya untuk pelunasannya sudah ada, tinggal memikirkan biaya renovasinya. Jadi dana yang kita butuhkan sebenarnya kurang lebih Rp28 miliar. Rp28 miliar itu untuk pelunasan gedung kita. Kemudian kita butuh dana renovasi dan lain sebagainya," papar Herizal.
"Jadi totalnya itu mungkin kalau di-include-kan dengan administrasi itu kurang lebih, tergantung kurs Yen-nya ya, antara Rp27 miliar sampai Rp28 miliar," sambungnya.
Herizal mengatakan bahwa pihak yayasan selanjutnya ingin membuat tempat salat, madrasah, dan mualaf center di gedung Masjid Istiqlal Osaka ini.
Menurut Herizal, pembangunan Masjid Istiqlal Osaka hanya terkendala di bagian keuangan. Selain itu, pemerintah dan warga Jepang menyambut baik inisiatif pembuatan masjid ini.
"Sekarang di Jepang ini semuanya, khususnya dalam bidang keagamaan, Jepang sangat welcome sekali. Otomatis tidak ada batasan dari mereka, asalkan kita masih mematuhi Undang-Undang Jepang," ujarnya.