Djawanews.com – Bisnis prostisusi di Dusun Suko, Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur memang sudah ditutup sejak 2014, namun kini hanya berubah nama.
Lokalisasi Suko kini telah menjelma menjadi rumah karaoke, kafe, dan panti pijat, semuanya sama yaitu tetap melakukan praktik prostitusi.
Ketua RT 29 RW 03 Dusun Suko, Iskandi, sebagaimana dilansir dari Kumparan mengatakan jika para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Dusun Suko berasal dari berbagai kota besar di Indonesia.
“Perempuan-perempuan itu bukan asli sini kebanyakan, mereka dari mana-mana. Mulai dari Blitar, Surabaya, Jakarta dan lain-lain,” terang Iskandi.
Pemilik salah satu rumah karaoke ini juga mengatakan, di Dusun Suko ini memiliki sebuah paguyuban yang membawahi setiap rumah karaoke di sini.
“Usaha di sini rata-rata karaoke atau warung kopi dan makan. Semua di sini satu paguyuban karaoke, cuma nama karaokenya beda-beda,” jelasnya.
Menariknya, Iskandi juga memiliki tempat karaoke yang dikemas dalam paket dengan harga Rp400 ribu, dengan fasilitas 6 botol bir, satu jam karaoke, dan seorang purel (PSK).
“Semua tarif paketnya sama karena ditetapkan oleh satu paguyuban. Jadi semua segitu (harganya),” terangnya.
Salah seorang purel asal Blitar ketika diwawancarai mengaku jika ketika pagi hingga sore profesinya adalah penjual kopi, dan ketika malam baru menjajakan diri. “Tapi kadang kalau siang ada pelanggan ya ditinggal dulu warungnya,” ujar purel tersebut.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, purel tersebut masih dapat menerima 2 tamu. “Sekarang cuma 1-2 orang saja. Soalnya masih Corona jadi sepi,” terangnya.
Bisnis prostitusi di masa pandemi tentunya sangat rentan resiko penularan. Selain Lokalisasi Suko, simak perkembangan dunia bisnis unik Indonesia lainnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.