Djawanews.com – Mengapa judi susah dibasmi? Mungkin salah satu penyebabnya adalah lantaran omzet bandar judi togel yang ternyata sangat menggiurkan, seperti yang terjadi di Maluku ini.
Tiga orang pelaku judi togel di Galay Dabu Kecamatan PP Aru, Maluku berhasil diringkus oleh satuan resere kriminal (Satreskrim) Polres Kepulauan Aru.IPTU Galuh Febri Saputra STK SIK menerangkan omzet yang dihasilkan dari bandar judi.
“Omzet setiap harinya dari judi togel ini bisa mencapai Rp 9 jutaan dan kalau sepi sekitar kurang lebih Rp 6 jutaan,” terang Galuh.
Galuh menjelaskan para bandar judi memasarkan togelnya dengan mengecer hingga Kota Dobo. “Cara mereka melakukan judi togel yaitu menerima pemasang dan menulis angka-angka ke dalam kertas kupon putih, sedangkan Edi Gainau mengecer togel di Kota Dobo,” imbuh Galih.
Meskipun menggiurkan, usaha judi togel bagaimanapun melanggar hukum dan pelaku dapat dipidanakan. Berbeda cerita pada masa dulu ketika negara meng-halalkan judi togel.
Djawanews pernah menulis sejarah togel dalam tulisan yang berjudul Sejarah Togel di Indonesia: Pernah Legal di Masa Orde Baru, (link artikel di sini). Togel pada masa orde baru biasa dikenal dengan “Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah” atau “Sumbangan Dana Sosial Berhadiah”.
Lotre pada masa lalu statusnya dilegalkan oleh pemerintah dan bertujuan agar masyarakat dapat membeli kartu yang kemudian diundi dan menghasilkan hadiah dengan jumlah menggiurkan.
Akan tetapi proyek lotre di masa Orba tidak berjalan dan gagal, sehingga dihentikan dan dilarang. Ada Indikasi dana yang mencapai miliaran rupiah dikorupsi dan tidak pernah kembali.
Selain pembahasan tentang omzet bandar judi togel, Ikuti perkembangan dunia bisnis Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.