Demonstrasi Hong Kong dan Perang dagang AS dan China memicuk aksi jual di pasar saham Asia.
Pada perdagangan Selasa (13/8/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis ke level 6.251,31 atau tumbuh 0,01 persen. Akan tetapi, tidak lama kemudian IHSG anjlok dan berada di zona merah. Sejak akhir perdagangan sesi pertama, IHSG melemah ke level 6.221,2 atau turun 0,47 persen.
Anjloknya IHSG juga dibarengi dengan pasar saham di kawasan Asia. Terpantau Indeks Nikei melorot 1,1 persen, indeks sanghai turun 0,74 persen, indeks Hang Seng terjun bebas 1,86 persen, indeks Straits Times terkontraksi 0,8 persen dan indeks Kospi melemah 0,6 persen.
Demo di Hong Kong sebabkan IHSG anjlok
Kondisi Hong Kong yang masih membara berhasil memicu aksi jual di pasar saham di kawasan Asia. Bahkan demo di Hong Kong sempat lumpuhkan Bandara International Hong Kong. Kondisi tersebut pada akhirnya berimbas terhadap kondisi ekonomi negara tersebut pasca aksi protes yang dimulai sejak Juni 2019.
Dilansir dari Bloomberg, otoritas Bandara Hong Kong telah terganggu secara serius akibat demonstrasi pada Selasa (13/8/2019).
Adapun The Civil Human Rights Front yang merupakan pihak yang telah menggerakkan beberapa aksi demonstrasi besar-besaran di Hong Kong mengungkapkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan aksi besar-besaran pada Minggu (18/8/2019).
Sejumlah pihak khawatir, bahwa China akan ikut campur dalam kekacauan yang terjadi di Hong Kong. Berdasarkan unggahan di media sosial Weibo, Pimred Global Times Hu Xijin menilai, bahwa Beijing akan ikut campur jika kondisi di Hong Kong tak kunjung stabil.
Sebagai Informasi, Global Times merupakan media yang berhaluan kiri dan dijalankan oleh Partai Komunis.
Selain itu, hubungan China-AS yang kembali memanas soal perang dagang juga menjadi alasan atas aksi jual di pasar saham di kawasan Asia. Upaya dialog antara AS dengan China menemui jalan buntu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kemungkinan untuk membatalkan dialog antar kedua negara pada awal bulan September.
“Mungkin (dibatalkan), tetapi kita lihat nanti, perundingan masih terjadwal,” ungkap Trump beberpa waktu lalu seperti dilansir Reuters.
Lebih dalam lagi, Trump menyatakan, Amerika Serikat tidak akan berbisnis dengan Huawei. Padahal Huawei merupakan perusahaan telekomunikasi raksasa asal China. Kondisi ini memungkinkan akan menyulut amarah dari pemerintah China.
“AS tidak akan berbisnis dengan Huawei. Namun itu bisa berubah jika ada kesepakatan dagang AS-China,” ujar Trump.
Adapun saham-saham yang berperan dalam mendorong IHSG anjlok antara lain; PT Unilever Indonesia turun 0,94 persen, PT Astra Internastional Tbk anjlok 1,11 persen, PT Bank Central Asia terkoreksi 0,25 persen, PT bank Mandiri Tbk melemah 1,1 persen serta PT Metropolitan Kentjana Tbk yang terjun bebas sebesar 9,41 persen.