Perusahaan minyak raksasa milik Arab Saudi, Saudi Aramco, dikabarkan akan segera mengajukan penawaran umum perdana saham, atau biasa dikenal dengan istilah IPO. Pada hari Minggu (3/11/2019), perusahaan tersebut mengumumkan akan melantai di bursa saham domestik. Keputusan Saudi Aramco untuk IPO juga sudah mendapat lampu hijau dari Kerajaan Arab Saudi.
Kabar melantainya perusahaan minyak ini mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Saudi Aramco dianggap sebagai salah satu perusahaan paling menguntungkan di dunia.
Perusahaam Minyak Saudi Aramco Berikan Berbagai Penawaran
Selain mengumumkan rencana IPO, perusahaan juga mengatakan persentase saham yang akan dijual. Namun, mereka akan menentukan rencana tersebut pada akhir periode book-building. Salah satu media Arab Saudi, Al-Arabiya, Aramco berencana mengumumkan kisaran harga IPO pada tanggal 17 November nanti.
Meski belum ada kepastian yang jelas besaran persentase yang akan dijual, namun beberapa pihak mulai memperkirakan penawaran tersebut. Beberapa sumber memperkirakan, perusahaan minyak Arab itu akan menawarkan 1%-2% sahamnya di bursa lokal. Artinya, Saudi Aramco akan memperoleh dana sekitar US$ 20 – US$ 40 miliar.
Reuters melaporkan, nilai kapitalisasi pasar Saudi Aramco cukup besar, disebut sekitar USD 1,5 triliun. Nilai tersebut di bawah penilaian sebelumnya saat ide IPO pertama kali dilontarkan sekitar empat tahun lalu, yakni sekitar USD 2 triliun. Meski begitu, IPO Saudi Aramco akan jadi IPO terbesar dalam sejarah dunia.
Yasir al-Rumayyan, pimpinan Aramco, juga sempat memberikan keterang saat konferensi pers di kantor pusat perusahaan di kota Dhahran di Timur Dhahran. Ia mengatakan bahwa ini kesempatan bagi para investor untuk mendapat manfaat dari Aramco.
“Ini kesempatan tepat bagi investor untuk mendapatkan manfaat dari kemampuan Aramco dan meningkatkannya dalam jangka panjang,” ujar Yasir al-Rumayyan.
Sebagai informasi tambahan, Saudi Aramco adalah produsen minyak terbesar di dunia. Perusahaan ini memompa 10% dari total pasokan minyak dunia. Besarnya perusahaan tersebut menjadikan Aramco sebagai perusahaan yang paling menguntungkan di dunia.
Aramco ditemukan oleh Standard Oil Company yang dimiliki oleh keluarga Rockefeller pada tahun 1938. Awalnya perusahaan ini dinamakan dengan Perusahaan Minyak Amerika Arab. Produksi minyak mentahnya cukup besar, mencapai 500,00 bpd pada tahun 1949.
Lalu pada tahun 1980, pemerintah Saudi membeli semua pemegang saham asli. Dengan begitu, pemerintah memiliki 100% saham perusahaan. Delapan tahun kemudian, Perusahaan Minyak Arab Saudi (Saudi Arabian Oil Co/Saudi Aramco) secara resmi didirikan.
Cadangan minyak perusahaan yang besar menjadi jaminan kemakmuran di Arab Saudi. Bahkan, kerajaan menjadi pemimpin de facto dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Selain itu, mereka juga mengendalikan pergerakan harga minyak di pasar minyak dunia. Oleh karena itu, Saudi Aramco disebut sebagai perusahaan minyak raksasa.