Djawanews.com – Pada hari Kamis (26/6) lalu sempat muncul hashtag (tagar) yang memuat ajakan boikot Unilever. Ajakan ini bermula dari postingan Unilever Global yang dengan terang-terangan mendukung komunitas Lesbian Gay Bisexual Transgender Queer (LGBTQ+).
Di sisi lain, produk Unilever banyak digunakan di Indonesia yang punya penduduk mayoritas muslim. Melihat dukungan Unilever Global terhadap komunitas LGBTQ+, Netizen Indonesia membanjiri Instagram Unilever Indonesia dengan ratusan komentar pada postingan terakhir. Lalu, bagaimana pergerakan saham Unilever?
Pergerakan Saham Unilever
Dikutip Djawanews dari CNBS Indonesia, sahal PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), mengalami penurunan sebesar 2,17% di level Rp 7.900/saham pada Kamis lalu. Investor asing tercatat melakukan net sell atau jual bersih sebesar Rp47,34 miliar.
Jika ditilik dalam seminggu terakhir, penurunan saham Unilever mencapai 4,53 persen. Sedangkan secara bulanan, perusahaan berkode UNVR itu tergelincir sebesar 1,85 persen. Untuk year to date, UNVR telah jatuh sebesar 5,95 persen.
Dukungan terang-terangan yang dilakukan Unilever terhadap komunitas LGBTQ+ ternyata berpengaruh pada penurunan sahamnya. Berbagai respon ini sepertinya memancing sentimen negatif atas saham UNVR.
Saham Unilever dikabarkan merosot di Wall Street. Di bursa tersebut saham Unilever NV ditutup ambles sebesar 1,14 persen dan berada di titik US$54,74 per saham. Pergerakan saham Unilever yang turun juga terjadi oleh Unilever PLC yang mengalami penurunan sebanyak 1,59 persen di level US$56,30 per saham.