Kopi Indonesia semakin diminati oleh pasar mancanegara. Untuk meningkatkan pasar kopi Indonesia di mancanegara, Kemendag sederhanakan izin ekspor kopi.
Kopi Indonesia semakin dikenal dunia. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah permintaan kopi khas Indonesia di pasar dunia. Sebelumnya, pasar kopi Indonesia dikabarkan berhasil menembus pasar Australia. Dilansir dari Djawanews, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian melepas sebanyak 20 ton kopi Amstirdam, kopi khas Jawa Timur, ke pasar Australia (15/10/2019).
Pasar Kopi Indonesia di Mancanegara Didominasi Biji Kopi Mentah
Dilansir dari website resmi Kemendag, tren ekspor kopi Indonesia meningkat dalam lima tahun terakhir. Peningkatan ekspor kopi Indonesia rata-rata sebesar 1,14 persen per tahun. Pada tahun 2019 periode Januari-Agustus, kinerja ekspor kopi Indonesia berhasil memberi kontribusi sebesar 1 persen atau sekitar USD 0,95 miliar, terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.
Untuk mendukung peningkatan ekspor tersebut, Kemendag menyederhanakan tata cara dan kebijakan ekspor produk kopi dan turunannya. Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana.
Dalam acara Forum Koordinasi Peningkatan Ekspor Kopi dan Produk Turunannya, Indrasari mengungkapkan bahwa penyederhanaaan prosedur perizinan dilakukan untuk membantu meningkatkan ekspor kopi dan turunannya.
“Kopi Indonesia berpotensi besar untuk dapat ditingkatkan kualitas dan produksinya. Guna mendorong hal tersebut, diperlukan suatu upaya penyempurnaan tata cara dan kebijakan ekspor dengan prosedur perizinan yang lebih sederhana,” ungkap Wisnu di Indonesia Exhibition Convention, BSD, Banten, (18/10).
Saat ini, kata Wisnu, perizinan ekspor kopi telah diatur berdasarkan Permendag No. 109 tahun 2018. Dalam Permendag tersebut dikatakan, agar terdaftar sebagai eksportir terdaftar kopi (ETK), registrasi dapat dilakukan dengan mudah melalui INATRADE. Namun untuk melakukannya, eksportir harus melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan.
Wisnu juga mengungkapkan, peluang kopi Indonesia di pasar dunia juga semakin lebar karena adanya perubahan gaya hidup dalam pengonsumsian kopi. Pada tahun 2018, konsumsi kopi dunia mencapai 9,68 juta ton dengan peningkatan tren konsumsi sebesar 2,1 persen pertahun selama 5 tahun terakhir.
Dalam lima tahun terakhir, komposisi ekspor kopi memang masih didominasi oleh biji kopi mentah (green bean). Namun tahun lalu, komposisi sempat berubah. Permintaan komposisi biji kopi mentah sebesar 58 persen, sedangkan kopi roasted (gongseng) dan serta olahan sebesar 42 persen.
Jumlah permintaan green bean dikatakan menurun dibanding pada tahun 2017. Penurunan diketahui sebesar 31,2 persen. Sedangkan pada tahun 2019 periode Januari-Agustus, terjadi peningkatan ekspor biji kopi mentah sebesar 6,65 persen dibanding tahun 2018 dengan periode yang sama.
Ada beberapa negara yang menjadi sasaran pasar kopi Indonesia, salah satunya Amerika Serikat (AS). AS jadi negara tujuan pertama untuk ekspor biji kopi Indonesia. Selain AS, Indonesia juga menembus pasar Jepang, Malaysia dan Filipina.