Kopi Amstirdam yang berasal dari Jawa Timur berhasil menembus pasar Australia. Kopi yang memiliki aroma dan rasa yang khas ini sebelumnya juga telah bersaing di pasar Eropa.
Satu lagi kopi khas Indonesia yang berhasil memperluas jangkauan pasar Internasional, yakni Kopi Amstirdam. Meluasnya jangkauan pasar kopi tersebut ke pasar internasional ditandai dengan pelepasan ekspor Kopi Amstirdam ke pasar Australia pada tanggal 15 Oktober 2019 lalu. Pelepasan perdana ini dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian.
Sebanyak 20 ton kopi dilepas oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil. Dalam acara tersebut, Ali Jamil mengungkapkan harapannya atas ekspor hasil pertanian ini.
“Satu lagi pasar kopi asal Jatim terbuka yaitu ke Australia. Kami berharap dengan ekspor ini ada tambahan margin keuntungan bagi petani karena produk ditujukan untuk pasar ekspor,” ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil saat acara pelepasan ekspor di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/10).
Kopi Amstirdam Diproduksi oleh Petani Malang
Kopi berjenis robusta ini diproduksi oleh para petani di Kabupaten Malang, di antaranya di Kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Dampit. Sebelumnya, Kopi Amstirdam juga telah menjadi langganan bagi 42 negara di Asia dan Eropa.
Tidak hanya kopi, Ali Jamil juga melepas produk pertanian Indonesia lain, yakni 1.000 kilogram mangga harumanis ke Malaysia. Nilai ekspor mangga tersebut senilai Rp360 juta.
Ekspor produk pertanian ini dilakukan sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian dalam mendorong eksportasi produk pertanian. Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) telah menggagas program Agro Gemilang. Program ini dimaksudkan untuk membuka akses informasi dan layanan seluas-luasnya bagi para pelaku usaha agribisnis. Khususnya bagi pelaku bisnis millenial yang baru saja memasuki bisnis ekspor produk pertanian.
“Program ini juga berupa terobosan layanan cepat proses bisnis karantina, yakni berupa pemeriksaan di gudang pemilik, inline inspection dan layanan prioritas,” ujar Ali Jamil yang dikutip dari antaranews.com.
Untuk perluasan akses pasar, program Agro Gemilang Barantan melakukan terobosan layanan yang berupa sertifikat elektronik. Sertifikat elektronik ini dinamai dengan e-Cert. Melalui layanan ini, proses di tempat pengeluaran jadi semakin cepat. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai jaminan bagi keberterimaan produk di negara tujuan.
“Dengan layanan ini, selain mempercepat proses di tempat pengeluaran juga menjadi jaminan bagi keberterimaan produk di negara tujuan,” ungkap Ali Jamil.
Ali Jamil juga mengatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan hewan dan tumbuhan. Hal tersebut perlu dilakukan agar produk ekspor tetap sehat, aman dikonsumsi, serta laris manis di pasar dunia.
Terkait dengan kopi Indonesia yang berhasil menembus pasar dunia, tidak hanya Kopi Amstirdam saja yang kini mulai bercokol di pasar internasional. Sebelumnya, beberapa kopi Indonesia juga berhasil merebut pasar kopi internasional seperti Kopi Gayo, Kopi Luwak, Kopi Arabika Kintamani, dan masih banyak lagi.