Jakarta, (04/01/2020) – Investor pasar modal syariah dan konvensional di tahun 2019 dilaporkan mengalami kenaikan. Di pasar modal Indonesia konvensional misalnya, sepanjang 2019 mengalami pertumbuhan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Total pertumbuhan investor tumbuh sebanyak 53,04%. Pertumbuhan terdiri dari dari investor saham, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN). Jumlah ini diperoleh dari data yang dirilis oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Berdasarkan data, per 27 Desember 2019 total investor pasar modal di Indonesia mencapai 2,47 juta investor. Jumlahnya naik signifikan dari 1,61 juta di periode full year 2018. Meski secara keseluruhan pertumbuhannya signifikan, dari segi investor saham pertumbuhannya ternyata tak setinggi tahun lalu.
Pertumbuhan investor saham hanya sebesar 29,53% versus 35,60% secara year on year (YoY). Per 27 Desember 2019, jumlah investor saham hanya mencapai 1,10 juta single investor identification (SID), naik dari 852.240 SID. Sebagai informasi, SID adalah nomor tunggal investor yang mencerminkan kepemilikan identitas investor pasar modal.
Investor Pasar Modal Indonesia Didominasi Investor Lokal
Tidak seperti investor saham, investor reksa dana justru tumbuh signifikan. Meski di penghujung 2019 OJK membubarkan beberapa reksa dana, ternyata pertumbuhan investor di sektor ini jumlahnya mencapai 1,76 juta dari 995.510 investor atau dalam presentase terjadi kenaikan sebesar 77,65%. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2018 yang hanya tumbuh 59,91%.
Seperti halnya pada investor reksa dana, investor SBN juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 61,89% secara YoY. Tahun sebelumnya, jumlah investor yakni sebesar 195.277 SID menjadi 316.130 SID.
Jika dilihat secara keseluruhan, investor pasar modal Indonesia ternyata didominasi oleh investor lokal yang mencapai 98,97%, sisanya merupakan investor asing. Investor ritel juga tak jauh beda, jumlahnya mencapai 98,89% dari total investor pasar modal. Sedangkan investor institusi hanya sebesar 1,20% dari total investor.
Berdasarkan data dari KSEI, sampai saat ini investor pasar modal justru didominasi oleh laki-laki dengan porsi 59,41% sedangkan perempuan sebesar 40,59%. Laki-laki juga memiliki total aset yang jauh berbeda, totalnya mencapai Rp343,17 triliun. Untuk investor wanita hanya menguasai Rp89,44 triliun di pasar modal.
Selain peningkatan jumlah investor lokal, jumlah SID juga didominasi oleh milenial dengan usia di bawah 30 tahun dengan komposisi sebesar 44,62%. Generasi milenial memiliki total aset mencapai Rp12,42 triliun. Meski investor non milenial lebih sedikit, yakni 4,88% dari total investor, mereka memiliki aset paling besar yakni Rp249,33 triliun.
Dari sisi pekerjaan, kalangan yang banyak menjadi investor di pasar modal adalah pegawai, baik itu pegawai negeri maupun swasta yang jumlahnya mencapai 53,69%. Sisanya yakni pelajar, pengusaha, dan ibu rumah tangga.
Persebaran investor di pasar modal Indonesia sendiri masih banyak berada di Pulau Jawa dengan komposisi investor sebesar 71,76% dan menguasai 95,31% aset pasar modal Indonesia. Selanjutnya berada di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua.