Djawanews.com – Pasar Indonesia bergoncang setelah virus corona dikabarkan masuk ke Indonesia pada Senin (2/3) lalu, yang kemudian menyebabkan kepanikan pasar. Terlebih umat islam sebentar lagi merayakan Ramadan yang diperkirakan jatuh pada bulan April 2020. Presiden Jokowi telah mewanti kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto agar menjaga stok sembako di pasaran menjelang Ramadan.
“Sudah dekat dengan puasa sehingga supply barang juga harus cukup. Hati-hati tolong diitung. Urusan bawang putih, urusan daging, urusan gula,” kata Presiden saat membuka rapat kerja kementerian perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3).
Sembako hingga Masker Diborong Masyarakat
Presiden mengingatkan agar jangan sampai membuat masyarakat khawatir karena corona ditambah kekhawatiran karena stok barang tidak ada. Presiden juga meminta agar prosedur disederhanakan lagi, terutama yang terkait dengan kondisi ekonomi karena Corona.
“Saya minta raker hari ini fokus ke situ saja, nggak usah ke mana-mana bicaranya. Karena sekali lagi suplai barang harus cukup. Kita dihadapkan, sebentar lagi pada yang namanya puasa Ramadhan. Hati-hati lho ini,” ujar Jokowi.
Menjelang Ramadan biasanya harga dan ketersediaan sembako serta bahan pokok lain melambung tinggi. Bahkan, saat ini masyarakat mulai berbondong-bondong memborong sembako seperti beras dan mi instan, yang kemudian menyebabkan kepanikan masyarakat.
Langkah pemborongan sembako oleh masyarakat dipicu oleh masuknya virus corona di Indonesia. Mereka juga memborong masker yang menyebabkan kelangkaan serta melambungnya harga masker di sejumlah apotek. Kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari keuntungan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Satgas Pangan Polri Daniel Tahi Monang saat berada di Hotel Borobudur, Jakarta, mengingatkan agar pedagang sembako tak mempermainkan harga, Selasa (3/3). Jika tak ikuti aturan, para pedagang akan mendapat ancaman pidana berupa kurungan penjara dan denda hingga Rp50 miliar.