Harga minyak mentah berjangka jenis brent turun 0,6 persen ke level 60,81 dolar AS per barel.
Harga minyak mentah dunia lagi-lagi merosot pada hari Kamis (24/10/2019) setelah berhasil merangkak naik pada Rabu (23/10/2019).
Mengutip CNBC Indonesia, harga minyak mentah berjangka jenis Brent anjlok 37 sen atau 0,6 persen ke level 60,81 dolar AS per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka jenis West Texas (WTI) merosot lebih tajam sebesar 46 sen atau 0,82 persen ke level 55,51 dolar AS per barel.
Harga minyak tetap anjlok meski stok AS terkuras
Belum lama ini, American Petrolium Institute (API) melaporkan stok minyak mentah Amerika Serikat naik 4,5 juta barel sehingga membuat pelaku pasar kaget dan membuat harga minyak jadi tak berdaya.
Akan tetapi, Energi Information Association (EIA) AS justru menunjukkan data yang berbeda. Mereka melaporkan stok minyak mentah AS pada 18 Oktober lalu justru merosot 1,7 juta barel.
Laporan ini juga kontras dengan proyeksi para analis soal adanya potensi kenaikan stok minyak hingga 2,2 juta barel.
Berdasarkan data yang dirilis EIA, turunnya stok minyak mentah AS disebabkan oleh dua hal yakni naiknya aktivitas kilang minyak serta turunnya impor, melansir CNBC Indonesia.
Wajar saja kalau respon pasar positif melihat adanya penurunan stok minyak mentah,” kata Kieran Clancy, analis Capital Economics.
Kendati demikian, Kieran mengatakan sentiment tersebut tidak akan bertahan lama mengingat perekonomian AS dan juga dunia masih akan menghadapi isu resesi.
Namun mengingat ekonomi AS dan perekonomian global masih akan mengadapi guncangan dalam beberapa bulan kedepan.
“Kekhawatiran soal permintaan minyak masih mungkin muncul,” tambah Kieran.
Sebelumnya, harga minyak sempat terkoreksi pada Selasa (22/10/2019) setelah American petroleum Institute merilis laporan stok minyak mentah AS naik 4,5 juta barel ke level 437 juta barel.
Harga minyak sempat mengalami penguatan seiring langkah organisasi penghasil minyak dunia (OPEC) serta Rusia menggunting produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari. Selanjutnya, Wacana pemangkasan ini akan dibahas OPEC dalam sebuah pertemuan yang akan dilangsungkan pada 5-6 Desember mendatang.