Alasan perusahaan internasional yang hengkang dari Indonesia.
Pada tahun ini, terdapat beberapa perusahaan internasional yang meninggalkan Indonesia. Hal tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, apa motif yang melatarbelakangi hal tersebut?
Banyak dugaan yang menjadi penyabab hengkangnya perusahaan asing dari tanah air. Beberapa di antaranya adalah ketidaksetabilan politik dalam negeri (dan global), meningkatnya biaya produksi, dan kalahnya persaingan.
Perusahaan Multinasional yang Meninggalkan Indonesia
1. Pepsi
Pada tanggal 10 Oktober 2019 ini, banyak orang yang dibuat bertanya-tanya lantaran perusahaan minuman ringan Pepsi hengkang dari Indonesia. Pepsi yang sudah menjadi pasangan KFC sejak lama akhirnya memutuskan kontrak lantaran kontrak kerjasama dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur habis.
Tidak hanya Pepsi yang mengakhirnya masa kontrak di Indonesia, terdapat beberapa perusahan sebelumnya sudah mendahului, mulai dari elektronik hingga otomotif.
2. Nissan Motor
Tidak hanya pada sektor makanan, diketahui sebelumnya PT Nissan Motor Indonesia sudah terlebih dahulu meninggalkan Indonesia dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara serentak di dunia.
Sebanyak 12.500 karyawan Nissan Motor di seluruh dunia harus terkena PHK, di Indonesia sendiri dampak terbesar yang dirasakan adalah penutupan pabrik dengan PHK 830 karyawan.
3. Ford, General Motors, dan Chevrolet
Sama halnya dengan Nissan, beberapa tahun lalu tepatnya pada tahun 2016 perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) hengkang dari Indonesia. Terdapat 44 dealer Ford di Indonesia yang ditutup.
Satu tahun sebelum Ford atau pada tahun 2015, General Motors sudah yang juga perusahaan otomotif AS juga memilih menutup salah satu pabriknya di Indonesia. Akibat penutupan pabrik General Motors, tercatat 500 karyawan harus kehilangan pekerjaannya. Diketahui, General Motors memindahkan pabriknya ke India.
Perusahaan otomotif asal AS yang paling baru ingin meninggalkan Indonesia adalah Chevrolet. Rencananya Chevrolet akan menghentikan pasar Indonesia terhitung mulai akhir bukan Maret 2020.
Akurat melaporkan PT General Motors Indonesia (GMI) yang memegang merek Chevrolet menyatakan jika keputusan tersebut diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis GM di Indonesia.
Penyebab Perusahaan Asing Hengkang dari Indonesia
Terkait alasan hengkangnya perusahaan asing dari tanah air, General Motors menyatakan telah mengambil langkah-langkah sulit untuk fokus pada aset dan sumber daya yang mereka miliki. Keputusan tersebut merupakan bentuk konsistensi GM untuk tetap fokus pada pasar yang memiliki jalur jelas dan berkesinambungan.
Terkait dengan perusahaan yang meninggalkan Indonesia dapat diasumsikan karena segmen pasar di Indonesia tidak sesuai dengan perusahan-perusahan tersebut. Sebut saja mobil-mobil kelas Amerika yang tidak terlalu digemari masyarakat Indonesia—lantaran lebih memilih mobil buatan Jepang.
Selain itu juga adanya faktor-faktor lainnya seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, hal tersebut kemudian akan berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan multinasional di Indonesia.
Akurat melaporkan jika terdapat 33 perusahaan yang keluar dari China, namun mereka lebih memilih negara seperti Vietnam ketimbang Indonesia. Hal tersebut yang membuat Presiden Joko Widodo sempat keheranan.
Jokowi menyatakan jika enggannya perusahaan asing masuk ke Indonesia (dan malah banyak yang keluar) lantaran masih banyak persoalan dalam negeri yang belum terselesaikan.
Hengkang dan enggannya perusahaan internasional masuk negeri, membuat Jokowi bergegas melakukan gebrakan untuk mempermudah beberapa indikator dagang dan investasi di Indonesia diantaranya, perizinan konstruksi, akses infrastruktur, perlindungan terhadap investor, dan urusan birokrasi.