Djawanews.com – Majalah Investor merilis lima emiten Indonesia yang meraih Investor Awards 2020 dengan predikat Top Performing Listed Companies 2020. Kelima emiten tersebut telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun peraih penghargaan tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk, PT Sarana Menara Nusantara Tbk, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Kapuas Prima Coal Tbk, dan PT Batavia Prosperindo Trans Tbk.
Lima Emiten Indonesia Dinilai Menunjukkan Performa yang Baik
Dipilihnya lima emiten tersebut dalam penghargaan Investor Awards 2020 lantaran kelimanya dinilai menunjukkan kinerja fundamentalnya menunjukkan perkembangan yang positif. Bahkan, kelima emiten pada 2018-2019 jadi emiten paling unggul di banding 691 emiten lain yang sahamnya tercatat (listing) di BEI per 30 Mei 2020.
“Selain kinerja fundamental yang solid, likuiditas perdagangan saham kelima emiten ini relatif tinggi,” ungkap Ketua Dewan Juri Investor Awards 2020 Roy Sembel dalam acara penganugerahan Investor Awards 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa (21/7).
Ia menjelaskan, bertolak dari kondisi perekonomian yang saat ini banyak rintangan dan tantangan dalam beberapa tahun terakhir, Dewan Juri Investor Awards 2020 memutuskan tema Survive & Revive in The New Normal Era.
“Kami sepakat bahwa best listed companies harus punya resiliensi atau kemampuan beradaptasi terhadap perubahan model bisnis, bertahan dalam tekanan krisis, serta jeli memanfaatkan peluang untuk bangkit,” kata Roy.
Direktur Pemberitaan Berita Satu Media Holdings (BSMH) Primus Dorimulu, menambahkan, emiten yang menyabet predikat Best Listed Companies 2020 menurutnya harus punya kemampuan bertahan melewati krisis seperti sekarang.
Setelah krisis terlewati, emiten tersebut harus bisa beradaptasi terhadap berbagai tuntutan perubahan bisnis modern. Mereka juga harus cermat membaca peluang bisnis untuk masa depan bisnis yang lebih gemilang.
ia juga mengungkapkan, tahun 2020 ini penetapan emiten Indonesia terbaik berpatokan pada nilai kapitalisasi di atas Rp10 triliun dan di bawah Rp10 triliun. Dewan juri memutuskan empat kategori untuk memberikan ruang kompetisi yang fair, sehingga berpengaruh pada patokan parameter kapitalisasi pasar.