Djawanews.com – Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai minus 5,32%. Salah satu langkah untuk memulihan ekonomi nasional adalah memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui ekosistem digital.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi resesi pada kuartal III. Hal tersebut diungkapkan oleh Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Memang banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk memulihkan ekonomi pada masa pandemi saat ini. Banyak UMKM yang tidak dapat bertahan selama pandemi. UMKM yang bertahan adalah UMKM yang sudah terpapar ekonomi digital,” terang Bambang, Jumat (07/08/2020).
Bambang megnatakan, ke depan ekonomi digital diharapkan bisa menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Ia juga menjelaskan, berdasarkan kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2020, ada penurunan penjualan produk UMKM hingga 94,69%.
“Yang tetap itu hanya 2,65%, yang meningkat juga 2,65%. Mayoritas UMKM memiliki kerentanan dalam waktu enam bulan ke depan, yang pada akhirnya berujung pada kemiskinan,” jelasnya.
Selain itu, Bambang menambahkan, kunci pemulihan ekonomi nasional adalah peningkatan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah terus berusaha menjaga daya beli serta permintaan dalam negeri.
“Daya beli masyarakat akan terjaga melalui bansos dan subsidi, untuk masyarakat miskin dan rentan,” ungkap Bambang Brodjonegoro.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.