Djawanews.com – Sebuah akun TikTok @bastiannovaprata memperlihatkan bocah SD dalam kondisi yang memprihatinkan. Bocah tersebut terbaring di rumah sakit dengan selang oksigen yang menempel di hidungnya. Narasi yang ditulis pada postingan menyebutkan bahwa, bocah laki-laki ini merupakan korban kekerasan kakak kelas di sekolah. Dia dikeroyok hingga tidak sadarkan diri atau koma.
"Bocah kelas 2 SD di Kepanjen dikeroyok kakak kelasnya sampai koma," tulis keterangan pada video dikutip pada Kamis, 24 November.
Pada video singkat itu, terdengar suara perempuan sedang membacakan surat Al-fatihah sambil memegang tangan bocah laki-laki. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bocah SD itu diketahui berinisial MW (7) asal Desa Kalinyamat Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Korban mendapat kekerasan tersebut saat hendak pulang dari sekolahnya pada Agustus 2022. Usai kejadian itu, korban kerap mengeluh sakit di bagian kepala dan perutnya sampai akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit. Pada November 2022, korban dinyatakan koma.
Kasus bullying atau perundungan di kalangan remaja dan anak-anak masih sangat tinggi. Padahal bullying dapat memiliki dampak pada psikis jangka pendek hingga jangka panjang. Dikutip dari Stop Bullying, berikut ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying, antara lain:
Bocah SD Korban Bullying Bisa Alami Dampak Masalah yang Serius
Bocah SD yang menjadi korban bullying biasanya akan mengalami berbagai masalah serius. Permasalahan tersebut meliputi masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, akademik, dan mental yang buruk. Dari perlakuan yang diterima dirinya akan membuat dirinya mengalami berbagai hal seperti:
- Depresi dan kecemasan
Korban bullying biasanya akan memiliki gangguan depresi dan kecemasan. Hal ini karena meningkatnya perasaan sedih dan kesepian pada dirinya. Selain itu, perlakuan bullying yang diterimanya akan mengubah pola tidur, makan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. Bahayanya, permasalahan ini akan dialaminya jangka panjang hingga dewasa.
- Keluhan kesehatan
Sebab adanya perlakuan kasar, atau ucapan yang membuatnya depresi, itu akan membuat dirinya tidak berminat untuk melakukan berbagai hal, seperti makan. Hal itu akan membuatnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah.
- Prestasi akademik menurun
Biasanya korban bullying, nilai akademiknya akan menurun. Hal ini karena perlakuan bullying yang diterimanya, membuatnya tidak fokus belajar. Selain itu, jika pelakunya berada di instansi pendidikan yang sama, akan membuatnya sering bolos karena takut bertemu.
Diketahui, sejumlah kecil anak yang mengalami bullying mungkin membalas melalui tindakan yang sangat kejam. Dalam 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah pada 1990-an, para penembak memiliki riwayat diintimidasi. Jadi bagaimana kelanjutan kasus bocah SD yang koma tadi?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.