Djawanews.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X hari ini mengunjugi Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Senin (7/12).
Kunjungan Sultan tersebut adalah guna berdialog dengan Kepala BPPTKG Hanik Humaida dan memantau perkembangan terkini Gunung Merapi. Melalui pertemuan yang dilakukan di Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta tersebut, Sultan mengaku mendapatkan gambaran terkait pengambilan keputusan.
“Saya tambah pengetahuan, juga melihat antisipasi mengenai seberapa jauh kemungkinan yang akan terjadi, apakah meletus, meleleh, dan sebagainya. Konsekuensinya kan seperti pengalaman tahun 2010. Hal-hal semacam ini penting karena menyangkut masalah kebijakan, konsekuensi yang timbul akan seperti apa,” jelas Ngasa Dalem dilansir dari Jogjaprov.go.id (7/12).
Selain itu, Sultan menjelaskan jika berbagau upaya akan terus dilakukan, hal tersebut dilakukan agar meminimalisir kesalahan yang pernah dilakukan pada tahun 2010.
“Dengan memiliki pengetahuan, kita bisa melakukan antisipasi sejak awal. Kalau 2010 kan tidak punya pengalaman. Saya hanya mempersiapkan, koordinasi dengan Sleman, bagaimana arah kecenderungan Merapi, serta perkembangannya bagaimana,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sultan tidak mempermasalahkan adanya pengungsi yang sesekali pulang ke rumah mereka, sekadar untuk membersihkan rumah, memberi makan ternak, dan aktifitas lainnya.
"Itu sebetulnya sudah dari dulu warga naik turun seperti itu terjadi, tidak bisa tidak. Tapi kalau statusnya sudah naik, akan berbeda, tentu dilarang," jelas Sultan.
Selain update status Gunung Merapi, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.