Djawanews.com – Setelah Doni Salmanan dan Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan investasi binary option Binomo, aparat bekerjasama dengan Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri dana Binomo, bahkan sampai ke luar negeri.
Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka untuk platform Binomo, sedangkan Doni Salmanan lewat aplikasi Qoutex.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya menduga aliran dana Binomo hingga ke luar negeri, dan telah bekerja sama dengan lima Financial Intelligence Unit (FIU).
"Untuk Binomo, PPATK sudah bekerja sama dengan lima FIU di luar negeri jumlah signifikan ke rekening bank yang berlokasi di Belarusia, Kazahkstan, dan Swiss," kata Ivan, dikutip dari pikiran-rakyat.com, Kamis 10 Maret.
Ivan mengatakan dari hasil penulusuran PPATK memperkirakan aliran dana penipuan berkedok trading binary option aplikasi Binomo, hingga ke Karibia dan British Virgin Island.
"Termasuk di Karibia dan British Virgin Island, terkait aliran dana dan dugaan mereka melakukan upaya penyembunyian harta kekayaan di negara tersebut," jelasnya.
Tak hanya itu, PPATK juga menyatakan jika dalam upaya melakukan penyelidikan terkait nominal jumlah dana Binomo yang mengalir ke luar negeri tersebut.
Hal ini akan dicek berdasarkan pada transaksi yang dilakukan terduga pelaku. Hal itu biasanya tidak dilakukan dengan memakai nama asli di media sosial.
Pemilik Platform Binomo Transfer Uang hingga Ratusan Miliar
"Kami memastikan tidak terjadi error in persona. Sebelum disampaikan ke FIU luar negeri, kita pastikan person tersebut valid untuk membantu teman di luar negeri mengidentifikasi rekening pihak ini di sana," lanjutnya.
Aliran dana ke luar negeri penerimanya diduga merupakan pemilik dari platform Binomo yang berlokasi di Kepulauan Karibia selama periode September 2020–Desember 2021.
Sementara itu, total jumlah dana yang dikirimkan selama periode September 2020 – Desember 2021 sebesar 7,9 juta euro atau setara Rp 124,8 miliar (asumsi kurs Rp 15.800 per euro).
Aliran Dana Berakhir di Rusia
Dana tersebut kemudian ditransfer kembali dengan penerima akhir dana adalah entitas pengelola sejumlah situs judi online dan terafiliasi dengan situs judi di Rusia.
Selain itu, berdasarkan analisis transaksi yang dilakukan PPATK diketahui ada pengiriman dana kepada pemilik toko arloji sebesar Rp19,4 miliar, pemilik showroom mobil/developer sebesar Rp13,2 miliar.
PPATK juga mengungkap ada upaya menyamarkan atau mengaburkan pihak penerima dana. “Diketahui penerima dana masih di bawah umur (balita),” ujarnya.
Lebih lanjut Ivan melaporkan, PPATK kembali menghentikan sementara 29 rekening dengan nilai Rp7,2 miliar sehingga total sebanyak 150 rekening dengan total nominal Rp361,2 miliar yang telah dibekukan sementara.
“Saat ini penghentian sementara transaksi dilakukan pada 29 rekening dengan jumlah nominal sebanyak Rp7,2 miliar. Hasil penelusuran ini menambah jumlah rekening yang dibekukan menjadi 150 rekening, dengan total uang senilai Rp361,2 miliar," ucapnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengusulkan para korban kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, membuat kelompok kecil atau paguyuban.
"Para korban kami sarankan agar membentuk paguyuban bersama," kata Agus.
Bareskrim Polri mengusulkannya agar nilai kerugian para korban kasus binary option tersebut, bisa terdata dan terakomodir terkait pengembalian kerugian yang dialami, hingga berjalan lebih baik.
"Tunjuk kuasa hukumnya dan menginventarisir nilai kerugian investasi, yang sudah mereka lakukan," lanjutnya.
Selain itu, Bareskrim Polri mengimbau para korban tidak mengupayakan pengembalian kerugian secara sendiri-sendiri.
"Jangan sampai ada yang kelewatan, karena kalau sampai sudah terbagi, dan masih ada korban yang belum kebagian, bisa menjadi masalah belakangan," ujarnya.