Inilah Tanggapan Moeldoko Saat Ustadz Tengku Zulkarnain Menyebut Pertahanan Ibu Kota Baru Membahayakan Negara.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan bahwa seluruh aspek terkait lokasi ibu kota baru telah dikaji mendalam, termasuk aspek pertahanan dan keamanan negara.
“Sudah dipikirkan dari berbagai aspek, termasuk aspek pertahanan. Saya sendiri waktu itu memberikan pandangan dari sisi pertahanan. Karena anggaplah mau terjadi apa, pertempuran kota. Di Jakarta jauh lebih sulit mengatasi karena banyak gedung-gedung,” tutur Moeldoko, dilansir dari beritasatu.com.
Pangkalan Militer Ibu Kota Baru Akan Lebih Lengkap
Pembangunan pangkalan militer di ibu kota baru rencananya akan lebih lengkap dibandingkan yang ada di Jakarta. Markas militer di Kalimantan Timur, akan menggunakan teknologi canggih.
“Pembangunan pangkalan militer yang lebih lengkap lagi dari darat, laut, maupun udara. Maka penggunaan pangkalan udara yang ada sekarang mungkin akan direvitalisasi,” ujar Moeldoko.
Moeldoko memandang, kondisi wilayah yang ada di Kalimantan Timur bisa menguntungkan aparat keamanan Indonesia. Apalagi, wilayah tersebut masih dipenuhi dengan kawasan hutan.
“Kita punya keunggulan. Tentara kita punya keunggulan. Apalagi Kopassus perang hutannya sangat diakui. Memiliki keunggulan di bidang perang hutan. Banyak negara lain yang ingin belajar dari Indonesia,” tegasnya.
Hal ini disampaikan Moeldoko sekaligus membantah cuitan Ustadz Tengku Zulkarnain yang sebelummnya menyebut lokasi ibu kota di Kalimantan Timur ini membahayakan pertahanan negara. Ia menilai Kalimantan Timut mudah diserang Cina karena posisinya satu garis lurus di bawah China.
“Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia. Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang, Pesawat Tempur,, bahkan Rudal China Lurus dan Terbuka!,” cuit Tengku Zulkarnain pada Selasa (27/8) lalu.