Djawanews.com - Surut ekstrem yang terjadi di Waduk PLTA Koto Panjang tahun ini memunculkan kembali jejak tujuh desa lama yang pernah ditenggelamkan untuk kepentingan pembangunan energi. Fenomena ini bukan sekadar gejala cuaca kering atau pengaturan aliran air pembangkit listrik.
Surut yang berlangsung lebih panjang daripada tahun sebelumnya membuka kembali dasar waduk yang selama puluhan tahun menyimpan sisa kehidupan masyarakat yang pernah menghuni wilayah tersebut.
Dari permukaan tanah yang kini mengering, terlihat fondasi rumah, puing bangunan masjid, hingga bekas area pemakaman. Desa Tanjung Alai menjadi lokasi dengan jejak paling jelas. Struktur bangunan berbahan batu dan semen masih kokoh, sementara tiang rumah panggung tampak menyembul di antara retakan tanah.
Warga setempat mengungkapkan bahwa beberapa makam yang dulu sudah dipindahkan kini kembali terlihat jejaknya.
Waduk PLTA Koto Panjang Mengering dan Kampung Lama Muncul Kembali
Selain Tanjung Alai, sisa desa lain seperti Pulau Gadang, Batu Bersurat, Kota Tuo, Pongkai, dan Muara Takus mulai terlihat di beberapa titik sekitar waduk. Batang kayu besar dan pohon mati berdiri kaku di antara lumpur yang mengering.
Pemandangan itu memberi gambaran tentang kehidupan masyarakat sebelum seluruh kawasan ini berubah menjadi bagian dari area genangan PLTA Koto Panjang.
Fenomena ini menarik perhatian penduduk dan pengunjung yang ingin melihat langsung kampung lama yang muncul kembali. Di Dermaga Gulamo, warga menyediakan perahu kecil bagi pengunjung dengan tarif terjangkau.
Aktivitas wisata dadakan pun tumbuh, meski belum dipromosikan secara luas. Pengunjung datang untuk menyaksikan lanskap masa lalu yang kembali muncul, sekaligus memahami sejarah relokasi besar yang terjadi pada masa pembangunan waduk.
Munculnya kembali kampung lama menjadi pengingat bahwa setiap proyek besar menyimpan cerita pengorbanan. Di balik aliran listrik yang menghidupkan banyak wilayah, ada sejarah panjang dan jejak kehidupan yang dulu harus ditinggalkan.
Fenomena surut ekstrem Waduk PLTA Koto Panjang membuka kembali ruang sejarah yang lama tertutup air. Jejak desa lama yang muncul menjadi pengingat kuat tentang perubahan besar yang mengiringi pembangunan energi dan tentang kehidupan masyarakat yang pernah berada di kawasan itu.
Demikian informasi seputar surutnya air Waduk PLTA Koto Panjang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.