Djawanews.com – Pihak kepolisian menyatakan bahwa Brian Edgar Nababan adalah orang nomor 1 Binomo di Indonesia. Ia bahkan disebut sebagai pihak yang membawa platform penipuan berkedok perdagangan itu ke tanah air.
Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Candra Sukma Kumara menyatakan bahwa penangkapan Brian membuat kasus ini semakin jelas. Penyidik, menurut dia, kini sangat meyakini bahwa aplikasi opsi biner ini memiliki pusat operasi di Rusia.
“Awalnya kan kita enggak tau, ini masih gelap apakah Binomo di Indonesia atau Rusia kan. Nah setelah ditangkapnya tersangka BEN ini kita sedikit mulai jelas nih, bahwa memang Binomo itu ya di Rusia,” kata Candra dia di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta pada Kamis, 7 April.
Brian Edgar Nababan yang telah ditangkap ditetapkan sebagai tersangka oleh Polisi pada 1 April lalu merupakan Manager Development Binomo Indonesia. Dia disebut pernah belajar di Rusia.
Candra menyatakan bahwa Brian mengaku dirinya lah membawa Binomo masuk ke tanah air. Brian mulai merekrut influencer seperti Fakar Suhartami Pratama dan Indra Kenz. Sejauh ini, Brian mengaku hanya merekrut dua afiliator itu.
“Pengakuan si BEN itu hanya si Fakar dengan IK. Cuma kita akan terus gali datanya, juga melalui digital forensik karena tidak mungkin dia ngaku, tidaj akan. Setelah kita perlihatkan angkanya baru dia iya pak,” ungkap Candra.
Sebut Brian Edgar Nababan Akui Binomo Berasal dari Perusahaan di Rusia
Candra menyatakan Brian Edgar Nababan berstatus sebagai pegawai 404 Group yang merupakan perusahaan afiliasi dari Binomo pada 2018 - 2020. Dari grup itu, dia digaji sebesar US$ 2000 - US$ 4000. Dia kata Candra tugasnya menangani komplain pemain-pemain trading yang ada di Indonesia.
Candra juga menyatakan penyidik telah mengantongi identitas siapa orang yang mengendalikan Brian. Orang yang disebut sebagai warga negara asing itu menurut pengakuan BEN masih berada di Rusia.
“Untung yang di luar negeri itu kita sudah ada ya, karena memang ini kan dia (BEN) masih pegawai, dia punya bos lagi, ada bosnya itu. Tapi tidak akan kita ungkap, ini orang asing,” kata Candra.
Karena Bos Binomo itu diduga orang asing, maka Bareskrim kata Candra telah menjalin komunikasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri supaya bisa berkoordinasi dengan Interpol untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya.
“Untuk police to police kita sudah menyurati Divhubinter untuk menghubungi dengan beberapa negara. Tentunya ini membutuhkan watu dan itu sudah kita jalankan dan untuk bertatap muka dalm waktu dekat,” ucap Candra.
Selain Brian Edgar Nababan, polisi juga telah menetapkan Indra Kenz dan Fakar Suhartami Pratama sebagai tersangka dalam kasus Binomo. Pada hari ini, penyidik pun menetapkan tersangka baru, Wiki, yang disebut sebagai pengelola grup Telegram milik Indra Kenz.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.