Djawanews.com – Bareskrim Polri terus melakukan pendalaman terhadap kasus dugaan penipuan aplikasi trading online Binomo dengan tersangka Indra Kenz. Salah satunya, dengan melakukan pemeriksaan terhadap guru trading Indra, Fakar Suhartami Pratama atau Fakarich yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan bahwa Indra Kesuma membayar Fakarich Rp500 ribu untuk mengajarinya bermain trading. “Tahun 2019 Indra Kenz meminta Fakarich untuk mengajarkan trading dan membayar uang private kelas online sebesar Rp500 ribu,” ujar Gatot di Mabes Polri Jakarta pada Selasa, 5 April.
Gatot menambahkan bahwa Fakarich dan Indra juga sempat menjalin bisnis, dengan membentuk PT Disotiv Citra Digital. “F dan IK memiliki hubungan bisnis di PT Disotiv Citra Digital, di mana IK sebagai direkturnya,” katanya.
Indra Kenz dan Fakarich Sempat Jalin Kerja Sama dan Bangun Bisnis
Gatot mengungkapkan bahwa Indra Kenz sempat mentransfer uang sebesar Rp1,9 miliar ke Fakarich. Selain itu, Gatot menuturkan Fakarich juga membentuk perusahaan PT Fakar Edukasi Pratama. Di perusahaan tersebut dia membuka pelatihan trading Binomo dengan memasang tarif Rp5 juta untuk pendaftaran.
“Fakarich juga membuat dan meng-upload video yang isinya mengajarkan trading Binomo di channel YouTube miliknya,” tuturnya.
Para tersangka (Indra Kenz dan Fakarich) dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Lalu, pasal 378 KUHP tentang dugaan kasus penipuan dan Pasal 3 UU 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.