Djawanews.com – Kritikus Faizal Assegaf turut berkomentar terkait aksi demo yang dilakukan mahasiswa pada hari ini, Senin 11 April. Ia menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggapnya kerap melakukan kebohongan publik.
Faizal Assegaf, lewat akun Twitter-nya, membagikan sebuah video aksi demontrasi mahasiswa yang sedang menyanyikan lagu yang menyindir Jokowi terkait kebohongan.
"Lagu mahasiswa makin bergema di seluruh Indonesia tegaskan @jokowi PEMBOHONG. BOHONG KE SANA, BOHONG KE SINI. MAKANYA JANGAN KEBANYAKKAN BOHONG," tulis Faizal Assegaf, dikutip Senin 11 April.
Sementara melalui chanel YouTubenya, Faizal Assegaf menilai, aksi mahasiswa beberapa hari terakhir yang melakukan demontrasi, itu sebagai bentuk kegelisahan mereka terhadap penguasa yang mempraktik kekuasaan yang jauh dari prinsip kejujuran.
"Mahasiswa yang turun hari ini itu hanya satu percikan yang muncul di permukaan," ujar Faizal Assegaf.
"Artinya rakyat dan seluruh elemen bangsa semakin menunjukan kegelisahan mereka terhadap praktek kekuasaan yang sangat jauh dari prinsip kejujuran yang mereka tegaskan. Kebohongan dalam praktek kekuasaan itu yang jadi masalah," ungkapnya.
Faizal Assegaf menilai, Presiden Jokowi harus tegas memecat menteri yang telah memunculkan isu 3 periode dan penundaan pemilu.
"Yang harus dilakukan adalah Jokowi harus berani membug orang-orang di lingkungan kekuasaan yang menimbulkan masalah, yang membuat kegaduhan," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan jadwal pemilihan umum (Pemilu) akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Presiden memastikan tidak ada rencana penundaan pemilu atau wacana jabatan 3 periode.
"Saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024," ujar Jokowi dalam rapat terbatas (Ratas) soal Persiapan Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu 10 April 2022.
Pernyataan Jokowi tersebut menyusul adanya rencana demonstrasi dari BEM secara besar-besaran pada Senin 11 April 2022 besok terkait penolakan penundaan pemilu atau wacana jabatan 3 periode.
"Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode," kata Jokowi.