Djawanews.com – Ketua dewan pertimbangan presiden (Wantimpres), Wiranto dikabarkan juga ikut turun tangan menyelesaikan aksi demo yang berlangsung hari ini, Senin 11 April.
Kabar ini merujuk pada pertemuan Wiranto dengan perwakilan BEM Nusantara di kantor Wantimpres di Jakarta pada hari Jumat, 8 April lalu. Dalam pertemuan tersebut Wiranto meminta mahasiswa untuk mengurungkan aksi demo 11 April serta lebih baik menempuh upaya diskusi.
Dilansir dari Suara, Pertemuan Wiranto dengan mahasiswa ini dinilai pengamat politik Al- Azhar, Ujang Komarudin sebagai upaya untuk menggembosi gerakan mahasisawa.
Ujang mengatakan bahwa gerakan mahasiswa bisa terbagi menjadi dua kubu. Ada kubu mahasiswa yang memang berjuang untuk kepentingan bangsa dan ada kubu yang melakukan aksi untuk kepentingan sendiri. Hal ini dinilai dapat dimanfaatkan untuk memecah belah gerakan mahasiswa.
Sementara itu, Rocky Gerung melihat bagaimana Wiranto memiliki keahlian dalam menciptakan isu tandingan.
Menurutnya turut tangannya Wiranto dalam isu demo 11 April adalah sesuatu yang mengejutkan. Ia menyebut terlibatnya Wiranto dalam menangani isu demo 11 April ini merupakan bentuk sinyal adanya kecemasan luar biasa, meski tindakan ini dinilai wajar jika dilihat berdasar pada jabatan Wiranto sebagai ketua Wantimpres.
“Begitu pak Wiranto muncul, ada dua isu yang beredar. Bahwa Pak Wiranto ahli dalam mengorganisir BEM tandingan. Yang kedua, Pak Wiranto muncul itu artinya presiden Jokowi sudah cemas yang mesti turunkan seseorang yang punya reputasi dalam mengatasi keadaan,”
Tetapi dalam pernyataannya tersebut Rocky gerung juga menambahkan bahwa Wiranto selalu gagal dalam mengatasi situasi. Ia mengatakan untuk berkaca pada insiden demo tahun 1998 dimana Wiranto saat itu juga dinilai gagal dalam mengatasi keadaan.
Sebelumnya, rencananya BEM SI akan melakukan demonstrasi besar-besaran yang akan digelar pada 11 April 2022. Demo tersebut akan mengajukan enam tuntutan kepada pemerintah dan akan memberikan waktu jawab selama 14 hari. Tuntutan dalam demo tersebut salah satunya menyinggung soal wacana tiga periode yang akan mempermpanjang masa jabatan Presiden Jokowi.