Djawanews.com - Situasi di Bandara Kabul setelah Taliban mengusai kota itu, masih dilanda kepanikan. Warga Afghanistan berbondong-bondong datang ke sana untuk melarikan diri.
Salah satu yang mengambil prosedur evakuasi adalah Amerika Serikat. Mereka melakukan evakuasi terhadap para diplomat dan warganya menyusul keberhasilan Taliban mengusai Kabul, Afghanistan.
Dilaporkan tentara AS yang bertugas mengamankan evakuasi di bandara Kabul sempat melepaskan tembakan ke udara. Tembakan tersebut terjadi ketika ribuan warga Afghanistan mendatangi bandara bahkan hingga masuk ke dalam area landasan.
Media Inggris, The Guardian yang mengutip laporan Reuters bilang, ada saksi melihat setidaknya lima orang tewas di bandara Kabul ketika ratusan orang mencoba masuk secara paksa ke pesawat yang meninggalkan ibu kota Afghanistan.
Senin 16 Agustus, seorang saksi mata mengaku melihat mayat lima orang dibawa ke sebuah kendaraan. Saksi lain mengatakan tidak jelas apakah para korban tewas dengan tembakan atau karena terinjak-injak.
Taliban cuma perlu waktu lebih dari seminggu untuk menguasai negara itu. Melakukan serangan kilat ke Kabul dan berhadapan dengan pasukan Afghanistan, yang dilatih selama bertahun-tahun dan dilengkapi senjata canggih oleh Amerika Serikat, tak berdaya menghadapi Taliban.
Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, bilang mereka sedang menyusun sistem pemerintahan yang baru di Afghanistan. Dan mereka memastikan tidak mau hidup dalam isolasi dan siap membuka hubungan internasional yang damai
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," katanya.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain."