Djawanews.com - Cukup seminggu waktu yang diperlukan bagi Taliban untuk bisa menguasai Afghanistan dan Istana Presiden di Kabul. Kini mereka mendeklarasikan penghentian peperangan.
Senin 16 Agustus, Taliban menyatakan perang sudah berakhir di Afghanistan. Pernyataan ini keluar tidak berapa lama setelah gerilyawan menguasai istana presiden di Kabul. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani juga sudah melarikan diri dari negara itu pada hari Minggu, 15 Agustus ketika gerilyawan mulai memasuki Kota Kabul.
Ashraf Ghani bilang dia ingin menghindari pertumpahan darah. Pada saat yang bersamaan, ratusan warga Afghanistan yang putus asa, berbondong-bondong datang ke bandara Kabul untuk meninggalkan negara ini.
"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun," kata Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban, kepada Al Jazeera TV seperti dikutip dari The Strait Times.
"Terima kasih kepada Tuhan, perang di negara ini telah berakhir."
Taliban cuma perlu waktu lebih dari seminggu untuk menguasai negara itu. Melakukan serangan kilat ke Kabul dan berhadapan dengan pasukan Afghanistan, yang dilatih selama bertahun-tahun dan dilengkapi senjata canggih oleh Amerika Serikat, tak berdaya menghadapi Taliban.
Mohammad Naeem bilang mereka sedang menyusun sistem pemerintahan yang baru di Afghanistan. Dan mereka memastikan tidak mau hidup dalam isolasi dan siap membuka hubungan internasional yang damai
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," katanya.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain."