Djawanews.com – Untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 di dalam tubuh seseorang secara tepat, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan tes polymerase chain reaction (PCR) tidak mungkin digantikan oleh GeNose.
Hal ini disebabkan GeNose hanya berfungsi untuk deteksi awal atau screening saja.
“Perlu diingat bahwa metode GeNose berfungsi untuk screening dan tidak bisa menggantikan PCR yang berfungsi untuk diagnostik,” jelas Wiku dikutip dari KR Jogja.
Tes menggunakan GeNose sendiri mulai digunakan Pemerintah Indonesia pada perjalanan kereta jarak jauh di Pulau Jawa pada 26 Januari-8 Februari.
Tes GeNose yang diklaim memiliki tingkat akurasi hingga 93 persen dan berlangsung cepat ini disinyalir dapat mencegah penumpukan penumpang di stasiun.
“Diharapkan, GeNose dapat menjadi opsi tambahan jika terjadi penumpukan pelaku perjalanan di stasiun kereta api,” jelas Wiku.
Terpisah, anggota Dewan Pakar Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra justru menilai penggunaan GeNose sebagai alat screening kesehatan warga dapat menambah tes yang salah sasaran.
“Bila ditambah lagi Genose, ini hanya akan menambah kekhawatiran Menteri Kesehatan, di mana sasaran penanganan dan pengetesan tidak tepat sasaran dan tidak efektif,” kata Hermawan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.