Djawanews.com – Quraish Shihab akhirnya juga angkat bicara mengenai masalah pria menendang sesajen yang ada di Gunung Semeru. Menurut Quraish Shihab, orang yang meyakini bahwa sesaji bisa membantunya mencapai keinginan tidak diperbolehkan dalam Islam.
Quraish Shihab mengambil contoh misal ada seseorang memotong kepala kerbau supaya tidak diganggu jin dalam pembangunan. Hal itu kata dia tidak diperbolehkan. “Tapi kalo anda menyembelih kerbau menyembelih sapi untuk anda sedekahkan dan makan bersama tidak ada masalah,” ujar Quraish Shihab dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Jika memang orang yang menaruh sesaji di Gunung Semeru itu memohon bantuan selain kekuatan Ilahi menurut Quraish Shihab, umat Islam harus hati-hati dalam menyikapinya. Karena setiap masyarakat menurut Alquran, ada hal-hal yang dianggapnya baik dan Umat Islam dilarang mengganggunya.
Hal itu menurut Quraish Shihab tertuang dalam Alquran Surat Al An'am ayat 108. “Jangan memaki sembahan-sembahan orang-orang yang menyembah selain Allah. Maki aja tidak boleh apalagi menendang,” tegas Quraish Shihab.
Menurutnya, biarlah nanti Allah yang menentukan perbuatan orang tersebut di hari kemudian. “Jadi mestinya itu jangan ditendang. Kita hormati adat istiadat suku di sekitar kaki Gunung Semeru. Hormati bukan berarti setuju,” ujarnya.
“Karena kalau tidak, kita mengundang orang juga memperlakukan apa yang kita percaya, apa yang kita lakukan itu sebagaimana perlakuan kita terhadap mereka,” lanjut Quraish Shihab.
Najwa Shihab yang mewawancarai Quraish Shihab menanyakan mengenai ada yang menyamakan perbuatan orang menendang sesaji itu dengan perbuatan Nabi Ibrahim menghancurkan berhala.
“Ini salah paham,” kata Quraish Shihab.
Menurutnya setiap agama, setiap nabi membawa dua macam ajaran. Ada prinsip-prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar dari semua nabi sama. Ketuhanan, percaya ada wahyu, percaya hari kemudian, percaya ada kitab suci,.
Kemudian lagi ada hukum-hukum syariat. Itu beda-beda. Nabi Ibrahim kata dia, membawa keesaan Tuhan. Nabi-nabi sebelumnya dipercaya menyampaikan keesaan Tuhan.
“Tapi ada syariatnya yang tidak sesuai dengan kita. Ia menghancurkan berhala-berhala itu tidak harus diteladani. Itu ajaran yang sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad tidak menghancurkan berhala-berhala,” beber Quraish Shihab.
“Buktinya apa? Sahabat-sahabat beliau yang paham agama ketika ke Mesir, Irak, ketika ke Syiria itu menemukan berhala-berhala. Mereka tidak hancurkan,” lanjutnya lagi.
Najwa Shihab lalu menanyakan sikap Nabi Muhammad SAW yang menghancurkan berhala ketika masuk Mekkah.
“Tapi kan ketika Nabi Muhammad SAW sempat menghancurkan berhala ketika di Mekkah,” cecar Najwa.
“Mekkah itu punya status khusus. Mekkah itu adalah tanah suci yang oleh Allah dan Rasul-Nya dinyatakan tidak boleh dihuni kecuali orang beragama Islam,” tutur Quraish Shihab.
Quraish Shihab menganalogikan adanya kebijakan yang dikenal dengan visa. Visa itu kebijakan negara dalam konteks menjaga keamanan dan menampakkan keindahan.
Sehingga bisa saja satu orang dilarang negara masuk ke negara itu karena bertentangan dengan falsafah dan ketentuannya.