Djawanews.com – Presiden Joe Biden mengumumkan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat (AS) sudah berakhir. Pernyataan ini terdengar berlawanan dengan kenyataan di mana 400 orang AS meninggal setiap harinya akibat COVID-19.
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus beberapa waktu lalu mengatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata.
Biden sendiri dalam sebuah wawancara mengakui bahwa AS masih melakukan banyak pekerjaan untuk mengendalikan virus. Akan tetapi, ia mengatakan pandemi sudah selesai.
“Kalau diperhatikan, tidak ada yang memakai masker,” katanya. “Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Saya pikir itu berubah,” ungkapnya.
Meskipun telah diumumkan bahwa pandemi COVID-19 telah berakhir, pejabat pemerintah mengatakan bahwa hal itu tidak menandakan perubahan kebijakan dan tidak ada rencana untuk mencabut darurat kesehatan masyarakat COVID-19 yang sedang berlangsung.
Diketahui pada Agustus lalu, AS memperpanjang keadaan darurat kesehatan masyarakat, yang telah berlaku sejak Januari 2020, hingga 13 Oktober.
Pernyataan Biden ini pun dikritik oleh Partai Republik, salah satunya datang dari mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
“Biden mengatakan pandemi sudah berakhir ketika dia menendang puluhan ribu tentara yang sehat keluar dari militer dengan mandat vaksin COVID-nya,” katanya dalam kicauannya.
Sementara itu, Pakar Penyakit Menular dr Anthony Fauci mengakui situasinya telah membaik. Namun, dia mengatakan tingkat kematian harian masih sangat tinggi.