Djawanews.com – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkapkan letusan Gunung Merapi pada akhir tahun 2020 diperkirakan menyerupai letusan pada tahun 2006.
"Diperkirakan efusif, seperti erupsi tahun 2006," jelas Hanik dikutip dari Kumparan.
“Kemiripan tersebut berdasarkan temuan secara periodik, di mana indeks kegempaan vulkanik dalam tidak terpantau sejauh ini. Selain itu, dari data yang dihimpun gas yang dapat mempengaruhi pola erupsi telah terlepas secara berangsur-angsur,” lanjutnya.
"Tidak ada tekanan berlebih dari dapur magma. Pola kegempaan juga mirip 2006. Gas-gas terilis lebih dulu," jelas Hanik Humaida.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.