Djawanews.com – Ramai Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto telah dihina oleh seorang pria bernama Edy Mulyadi. Akibatnya, Edy Mulyadi telah dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas kasus dugaan menghina Prabowo.
“Iya (Dilaporkan), Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang,” ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor pada Sabtu, 22 Januari.
Laporan itu terdaftar dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT. Edy dilaporkan atas dugaan melakukan ujaran kebencian melalui media sosial pada 21 Januari.
Dalam cuplikan video yang dikirim oleh Conny, Edy Mulyadi diduga menghina Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo seperti 'macan yang jadi mengeong'.
“Masak Menteri Pertahanan gini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini saja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masak itu nggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?” teriaknya dalam video.
Polisi Bakal Periksa Dahulu Laporan Ujaran Kebencian Edy Mulyadi Pada Prabowo Subianto
Sementara, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan akan memeriksa dahulu terkait pelaporan tersebut.
“Saya cek dulu,” kata Jules.
Terpisah, Ketua harian DPP Gerindra Sufmi Dasco mengatakan laporan terhadap Edy tersebut bukan mengatasnamakan Partai Gerindra. “Dicek lagi apakah laporan tersebut atas nama partai atau bukan. Setahu saya itu tidak atas nama partai,” kata Dasco.
Dasco juga menyampaikan arahan Prabowo untuk kadernya dalam menyikapi sesuatu. Menurut Dasco, Prabowo tidak pernah mengarahkan kadernya untuk saling melapor ke polisi.
“Pak Prabowo sendiri selalu dalam arahannya ke kader untuk menyikapi sesuatu dengan hati-hati dan bijaksana dan tidak pernah ada arahan untuk lapor melaporkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dasco mengatakan memang banyak yang kurang berkenan dengan ucapan Edy Mulyadi. Sebab, ucapan yang dilontarkan Edy terlalu kasar. “Kalau saya cek-cek di lapangan memang banyak yang kurang berkenan, karena yang di medsos itu terlalu kasar ngomongnya kan begitu. Tapi jangan dilihat dia mau pribadi mau ini, tapi sebagai pelapor mungkin sudah jengkel karena kelewatan itu,” imbuhnya.
Menanggapi laporan itu, Juru Bicara Menteri PErtahanan Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara dan menyebut Prabowo Subianto tak punya waktu untuk mengurus penebar hoaks. “(Pak Prabowo) tidak punya waktu ngurus penebar hoaks begitu,” kata Dahnil kepada detik, Sabtu, 22 Januari.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.