Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
PP Remisi Para Koruptor Dicabut oleh MA, ICW Sebut Rezim Sekarang Justru Tak Suka Korupsi Diberantas
ICW sebut langkah pemerintah semakin kesini makin tidak mendukung pemberantasa korupsi. (voi.id)

PP Remisi Para Koruptor Dicabut oleh MA, ICW Sebut Rezim Sekarang Justru Tak Suka Korupsi Diberantas

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 07 November 2021 at 02:09pm

Djawanews.com – Dengan pencabutan PP remisi untuk para koruptor oleh MA, maka dapat dipastikan bahwa rezim pemerintahan sekarang tak senang kalau korupsi diberantas.

Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) resmi mencabut Peraturan Pemerintah (PP) No 99 tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan yang mengatur pengetatan pemberian remisi bagi warga binaan khususnya pelaku tindak pidana korupsi, terorisme, narkoba dan kejahatan transnasional lainnya.

ICW yang mengetahui putusan pencabutan PP remisi, menilai bahwa rezim sekarang tidak pro terhadap upaya pemberantasan korupsi.

PP 99 tahun 2012 bisa dibilang sebagai benteng terakhir yang menjadi pentup celah agar para narapidana korupsi bisa dihukum seberat-beratnya. PP 99 tahun 2012 hadir karena lemahnya sistem hukum Indonesia yang belum mengatur perampasan aset hasil korupsi.

Dengan peraturan itu, narapidana korupsi tidak bisa dengan leluasa mengajukan hak remisi dan diskon masa hukuman mereka karena diatur dengan sangat ketat.

Baca Juga:
  • ICW Beri Nilai ‘E’ untuk Penindakan Kasus Korupsi di Indonesia pada Semester I Tahun 2022
  • Firli Bahuri Ngaku KPK Belum Tanya Keberadaan Harun Masiku ke PDIP
  • Mendagri Tito Karnavian Dilaporkan ke Ombudsman, Perkara Pejabat Kepala Daerah Jadi Poin Utama

ICW Sebut Pencabutan Remisi Menciderai Keadilan Rakyat

Bagi ICW, dicabutnya PP 99 tahun 2012 telah menciderai rasa keadilan masyarakat. Konsekuensi atas pembatalan tersebut menyebabkan pengaturan remisi tidak lagi mengenal pengelompokan narapidana tindak pidana khusus.

Korupsi tidak lagi dianggap sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime) dan pengajuan remisinya tidak lagi wajib menjadi justice Collaborator maupun membayar uang pengganti korupsi.

Setidaknya ada tiga alasan utama yang mendasari MA mencabut PP pengetatan remisi, pertama pemberian efek jera harus sejalan dengan prinsip rasa keadilan yang peka pada korban (restorative justice).

Kedua, remisi tidak boleh membedakan perlakuan terhadap narapidana (diskriminatif). Ketiga, pertimbangan adanya kelebihan daya tampung lembaga pemasyarakatan (overcrowded).

Dalam keterangan resminya, ICW menilai bahwa penggunaan tidak alasan tersebut tidak logis. Pendekatan restorative justice tidak tepat karena MA memandang narapidana sebagai korban.

“Terpidana sebagaimana dimaksud PP 99/2012 seperti koruptor bukanlah korban, justru masyarakat yang sulit mendapatkan layanan publik yang berkualitas atau masyarakat yang jatah bansosnya dikorupsi yang merupakan korban sesungguhnya,” tulis ICW dalam keterangannya.

Untuk alasan perlakuan yang sama terhadap semua narapidana, ICW menilai bahwa hal itu justru bertentangan dengan putusan MA no 51 tahun 2013 yang menyebutkan bahwa perbedaan perlakuan merupakan konsekuensi, keamanan, generasi muda dan masa depan bangsa dari kejahatan yang dilakukan masing-masing narapidana.

“Jika mengacu pada putusan MK, remisi bukan Hak Asasi Manusia yang wajib ada. Sehingga, harus diatur dalam peraturan perundang-undangan.”

Sementara soal argumentasi overcrowded, ICW menilai MA terlalu gegabah mengeneralisir situasi tanpa basis data yang akurat. Data dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mencatat, jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan tindak pidana khusus sebanyak 151.303 orang per Agustus 2021.

Dari jumlah itu, narapidana kasus narkoba sebanyak (145.413 orang atau 96%), terpidana korupsi sebanyak (4.671 orang), terorisme sebanyak (371 orang,) Penebangan liar sebanyak (349 orang), perdagangan orang sebanyak (325 orang) dan pencucian uang sebanyak (174 orang).

Dengan jumlah kasus kejahatan korupsi sebanyak itu dan justru PP remisi dicabut, sama halnya dengan memotong tangan eksekutor korupsi. Para pelaku semakin diuntungkan dengan pencabutan PP oleh MA itu.

“Kondisi politik hukum hari ini memang sedang tidak berpihak pada penguatan pemberantasan korupsi, sehingga seakurat apapun data dan argumentasi akan sulit dicerna para pemegang kuasa. Kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif sayangnya terkesan seirama memutar lagu lama soal korupsi yang merajalela,” tegas ICW.

Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#PP Remisi#MAHKAMAH AGUNG#ICW#Peraturan Pemerintah#korupsi

Berita Terkait

    Polisi Ciduk Terduga Pelaku Penyerangan Bus Persis Solo
    Berita Hari Ini

    Polisi Ciduk Terduga Pelaku Penyerangan Bus Persis Solo

    Djawanews.com – Polres Tangerang Selatan mengamankan sejumlah orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan bus Persis Solo. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan intensif dari pihak kepolisian. "Kemudian terhadap ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Siapa Sebenarnya Sosok ‘Istri Polisi’ dalam Kasus Tabrak Lari Selvi Mahasiswi di Cianjur?
    Berita Hari Ini

    Siapa Sebenarnya Sosok ‘Istri Polisi’ dalam Kasus Tabrak Lari Selvi Mahasiswi di Cianjur?

    Janu Wisnanto 29 Jan 2023 22:35
  • Salah Blokir Rekening Penjual Burung Turut Warnai Drama Kasus Dana Hibah Jatim
    Berita Hari Ini

    Salah Blokir Rekening Penjual Burung Turut Warnai Drama Kasus Dana Hibah Jatim

    Janu Wisnanto 29 Jan 2023 22:22
  • Pencopotan Hakim Aswanto, MK Diduga Ubah Substansi Putusan
    Berita Hari Ini

    Pencopotan Hakim Aswanto, MK Diduga Ubah Substansi Putusan

    Djawanews.com – Mahkamah Konstitusi diduga mengubah substansi putusan perkaran nomor: 103/PUU-XX/2022 mngenai uji materi UU MK menjadi rujukan pencopotan Hakim Aswanto. "Saya merasa ada yang janggal waktu ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Semeja dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo Bercanda Soal Rambut Putih
    Berita Hari Ini

    Semeja dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo Bercanda Soal Rambut Putih

    Janu Wisnanto 29 Jan 2023 22:03
  • Menkes Ibaratkan Anak Stunting Bak Kanker Stadium 4: Kecil Kemungkinan Sembuh
    Berita Hari Ini

    Menkes Ibaratkan Anak Stunting Bak Kanker Stadium 4: Kecil Kemungkinan Sembuh

    Muhammad Hadi 29 Jan 2023 14:26

Anda Harus Tahu

Tidak Berkaitan dengan Mistis, Penyebab Mimpi Buruk saat Tidur Menurut Penjelasan Ilmiah
Kesehatan

Tidak Berkaitan dengan Mistis, Penyebab Mimpi Buruk saat Tidur Menurut Penjelasan Ilmiah

Penelitian Temukan Korelasi Dehidrasi dan Kecemasan: Suasana Hati Membaik Kalau Cukup Minum
Kesehatan

Penelitian Temukan Korelasi Dehidrasi dan Kecemasan: Suasana Hati Membaik Kalau Cukup Minum

Sering Disepelekan, Inilah Gejala Awal Prediabetes yang Paling Umum
Kesehatan

Sering Disepelekan, Inilah Gejala Awal Prediabetes yang Paling Umum

Deratan Teh Kaya Antioksidan sebagai Minuman Alternatif untuk Penderita Diabetes
Kesehatan

Deratan Teh Kaya Antioksidan sebagai Minuman Alternatif untuk Penderita Diabetes

Tidak Perlu Obat, Inilah Obat Flu Herbal yang Dijamin Ampuh!
Kesehatan

Tidak Perlu Obat, Inilah Obat Flu Herbal yang Dijamin Ampuh!

Bisa Berakibat Fatal, Inilah Gejala Hipertensi yang Jarang Disadari
Kesehatan

Bisa Berakibat Fatal, Inilah Gejala Hipertensi yang Jarang Disadari

Pilihan Editor

Duduk Terlalu Lama Berefek Buruk pada Kesehatan, Biasakan Berjalan Kaki 5 Menit Setiap Setengah Jam
Kesehatan

Duduk Terlalu Lama Berefek Buruk pada Kesehatan, Biasakan Berjalan Kaki 5 Menit Setiap Setengah Jam

Takut Bahan Kimia? Ini 5 Bahan Alami Cocok untuk Perawatan Kulit Wajah
Fashion

Takut Bahan Kimia? Ini 5 Bahan Alami Cocok untuk Perawatan Kulit Wajah

Jokowi Bilang Sampai Semedi Tiga Hari sebelum Putuskan Lockdown atau Tidak
Berita Hari Ini

Jokowi Bilang Sampai Semedi Tiga Hari sebelum Putuskan Lockdown atau Tidak

Ganjar Lelang Sepeda Kesayangan Dukung Atlet SOIna Berlaga di Berlin, Terjual Seharga Rp1,1 M
Berita Hari Ini

Ganjar Lelang Sepeda Kesayangan Dukung Atlet SOIna Berlaga di Berlin, Terjual Seharga Rp1,1 M

Ziarah Politik 2024: Prabowo Masuk ke Kamar Sukarno, Anies Ziarah ke Makam Sultan Banten
Berita Hari Ini

Ziarah Politik 2024: Prabowo Masuk ke Kamar Sukarno, Anies Ziarah ke Makam Sultan Banten

Sepak Terjang Lieus Sungkharisma, Pendukukung Jokowi dan Prabowo
Berita Hari Ini

Sepak Terjang Lieus Sungkharisma, Pendukukung Jokowi dan Prabowo

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2023 Djawanews Media Utama
arrow-up