Djawanews.com – Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan bahwa kasus Doni Salmanan yang tengah ditangani Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri terkait dengan platform aplikasi trading online Quotex, bukan Binomo seperti Indara Kesuma atau Indra Kenz.
“Terkait dengan Doni Salmanan bukan menggunakan platform Binomo, melainkan menggunakan platform Quotex,” jelas Kombes Gatot kepada wartawan di Jakarta pada Jumat malam, 4 Maret.
Kasus Doni Salmanan Telah Naik Tingkat ke Penyidikan
Gatot menerangkan telah dinaikan statusnya ke penyidikan usai gelar perkara dan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi yang terdiri dari tujuh saksi pelapor dan tiga saksi ahli. “Sampai saat ini penyidik sudah meminta keterangan terhadap 10 orang saksi dengan rincian 7 orang saksi dan 3 orang saksi ahli. Untuk saksi adalah saksi pelapor,” ucap Gatot.
Laporan polisi (LP) atas Doni Salmanan teregister dalam LP bernomor LP: B/0059/II/2022/SPKT/Bareskrim Polri. LP dibuat pada 3 Februari 2022 silam oleh pelapor berinisial RA.
Dalam kasus ini, Gatot menjelaskan Doni terancam dijerat dengan pasal berlapis. Doni Salmanan diduga telah melanggar pasal tentang judi online, penyebaran berita bohong melalui media elektronik, penipuan, perbuatan curang, serta tindak pidana pencucian uang (TPPU). Gatot menyebut Doni terancam 20 tahun penjara. Yakni Pasal 27 ayat (2) UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang ITE dan Pasal 28 ayat 1 UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang ITE dan/atau Pasal 378 KUHP dan Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 UU 8/2010 tentang pencegahan pemberantasan TPPU.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.