Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica yang terletak di Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menjadi salah satu sumber energi vital bagi wilayah Jawa Tengah. Namun, sedimentasi di waduk PLTA tersebut mengancam keandalan pasokan listrik dan berdampak pada kinerja pembangkit.
Anggota Komisi XII DPR RI, Aqib Ardiansyah menyoroti pentingnya penanganan masalah sedimentasi guna memastikan stabilitas pasokan listrik. Menurut Aqib, sedimentasi yang semakin bertambah dapat mengganggu operasional proyek PLTA Mrica, yang merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar di Jawa Tengah.
Sedimentasi PLTA Mrica Jadi Isu Penting dalam Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik
Jika tidak segera diatasi, hal tersebut dapat berdampak negatif pada interkoneksi listrik antara Jawa dan Bali serta memperlambat program pemerataan listrik di daerah-daerah terpencil melalui listrik desa.
Aqib mengungkapkan bahwa perhatian terhadap PLTA Mrica sangat penting, terutama dengan tekad pemerintah untuk meningkatkan komposisi energi baru terbarukan (EBT).
Sedimentasi yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan baku pembuatan batu bata atau bahkan pengelolaan sampah di TPA Banjarnegara. Sinergi antara DPR RI, PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan dapat menangani tantangan sedimentasi dengan baik.
PLTA Mrica memainkan peran penting dalam menyediakan pasokan listrik yang stabil di Jawa Tengah. Sedimentasi yang mengancam kinerja pembangkit ini harus segera ditangani untuk menjaga keandalan pasokan listrik dan mendukung pemerataan energi.
Kolaborasi antara DPR, PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memaksimalkan potensi PLTA Mrica sebagai pendorong utama energi terbarukan di wilayah tersebut.
Demikian informasi seputar PLTA Mrica. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.