Djawanews.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau Premium, tetapi juga akan menghapus bensin RON (Research Octane Number) 90 atau Pertalite ke depannya (Pertalite dihapus).
Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax (Pertalite dihapus)," jelas Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih dikutip dari Antara, Jumat (24/12).
Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
Perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen. Begitu juga dengan perubahan dari Pertalite ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen.
Dengan dihapuskannya BBM Pertalite dan Premium, hanya akan ada bensin dengan kadar oktan di atas 91 yang dinilai lebih ramah lingkungan seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.
Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi di mana bensin Premium dan Pertalite akan digantikan dengan BBM RON setara Pertamax yang dianggap lebih ramah lingkungan.
Kabar adanya penghapusan bensin Premium dan Pertalite ini memang bukan kali pertama beredar. Sejak beberapa tahun lalu pemerintah telah merencanakan penghapusan bensin Premium ini, meski hingga kini belum terealisasi.
PT Pertamina (Persero) juga memiliki strategi jangka panjang untuk mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak yang tidak ramah lingkungan dalam hal ini BBM jenis RON 88 atau bensin Premium dan RON 90 atau bensin jenis Pertalite.
Dari data Pertamina, konsumsi bensin jenis Premium dan Pertalite dari tahun ke tahun masih mengalami kenaikan.
Untuk penggunaan bensin Premium pada tahun 2018 secara nasional mencapai 31,3 persen dari konsumsi BBM secara nasional. sedangkan, pada tahun 2019 konsumsi naik menjadi 33,3 persen dari penggunaan secara nasional.
Begitu juga dengan penggunaan bensin Pertalite yang terus mengalami peningkatan, dari yang tahun 2018 mencapai 52,4 persen secara nasional dan meningkat di tahun 2019 menjadi 56,3 persen secara nasional.