Djawanews.com – Pestisida nabati dalam berpotensi menjadi komoditas besar di Indonesia, mengingat pertanian masih mendominasi di seluruh nusantara. Selain itu juga pestisida jenis ini ramah bagi lingkungan.
Menurut Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Way Lima, Kedondong, dan Way Khilau Kabupaten Pesawaran, Lampung, Susanto, menyatakan jika pestisida nabati tidak akan membunuh hewan predator hama.
“Pestisida nabati juga tidak akan membunuh tanaman utama, dan tidak membahayakan petani karena cairan yang dibuat tidak membahayakan dan ramah lingkungan,” jelas Sutanto.
Yang menarik adalah pestisida nabati masih memiliki peluang pasar yang besar dan kini beberapa pihak sedang berupaya melakukan pengembangan.
Pengenalan penggunaan pestisida nabati pun kini gencar dilakukan, salah satunya melalui Sekolah Lapang Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Project (SL IPDMIP) di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Melalui SL IPDMIP, para penyuluh Kostratani mendapatkan materi tentang manfaat dan keunggulan penggunaan pestisida nabati. Selain itu, pembuatan dan praktik penggunaan pestisida nabati tutut diperkenalkan.
Dari pihak pemerintah, melalui Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga turut mendukung pengembangan pestisida nabati oleh para petani dan penyuluh yang mengikuti SL IPDMIP.
“Kementerian Pertanian sedang mentransformasikan BPP menjadi BPP Model Kostratani secara bertahap. Penguatan Kostratani terus dilakukan karena Kostratani mengawal implementasi program-program utama Kementerian Pertanian. Di Kostratani, fungsi-fungsi dari BPP kita perkuat,” jelas Yasin.
Selain pestisida nabati, apa komoditas besar di Indonesia? Simal selengkapnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.