Djawanews.com – Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru angkat bicara terkait kasus penggundulan belasan siswi di SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan, Jawa Timur. Ia menyayangkan tindakan oknum guru di sekolah tersebut yang menggunduli siswinya hanya karena tidak memakai ciput saat berhijab.
Pria yang akrab disapa Gus Falah itu menilai meskipun mungkin oknum guru tersebut memiliki niat baik, tindakan pembotakan seperti itu tidak dapat diterima lantaran menggunakan cara yang kurang baik.
"Oknum guru itu sangat tercela, intimidatif tindakannya. Apalagi, pemakaian ciput dalam jilbab sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama," kata Gus Falah dalam keterangannya, dikutip Kamis 31 Agustus.
Menurut Gus Falah, guru tersebut seharusnya mengambil pendekatan yang baik dan santun jika ingin mendorong siswinya untuk menggunakan ciput dalam berjilbab. Pendekatan ini seharusnya penuh dengan kesantunan dan mengajak siswi pada kebaikan.
"Seharusnya sang guru mengajak siswinya pada kebaikan dengan cara yang baik dan penuh kesantunan, mauidhatul hasanah. Dalam Islam, tak dibenarkan melakukan amar makruf dengan cara-cara mungkar," kata Gus Falah.
Putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu juga mendesak agar negara, khususnya pemerintah daerah setempat, mengambil tindakan tegas terhadap oknum guru yang melakukan tindakan pembotakan tersebut. Ia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap dampak psikologis yang dialami oleh para siswi yang menjadi korban pembotakan ini.
"Saya mengapresiasi Dinas Pendidikan Lamongan yang telah menarik oknum guru itu dari kegiatan mengajar. Pemda juga harus memastikan agar peristiwa semacam ini tak terjadi lagi di seluruh sekolah di Lamongan," ucap Gus Falah
Gus Falah memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Lamongan yang telah mengambil langkah untuk menarik oknum guru tersebut dari kegiatan mengajar. Namun, ia menilai langkah-langkah ini harus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di sekolah-sekolah di Lamongan.
Diberitakan Beritasatu.com sebelumnya, belasan siswi SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, dibotaki bagian depan kepalanya oleh oknum guru bahasa Inggris. Penyebabnya para siswi tersebut tidak memakai ciput kerudung. Peristiwa yang terjadi pada 23 Agustus 2023 tersebut saat ini tengah viral di media sosial.
Salah satu siswa bernama Salsabila yang ikut dibotaki bagian depan kepalanya menyampaikan, kejadian ini sempat membuat dia dan teman-temannya sangat sedih. Salsabila juga mengakui kesalahannya dan berjanji akan lebih tertib menaati peraturan sekolah.
Pihak sekolah sebetulnya tidak menyetujui aksi tersebut, sehingga pada sore harinya langsung mengundang wali murid untuk meminta maaf. Dari hasil pertemuan tersebut, wali murid telah memaafkan dan tidak mempersoalkan kejadian tersebut.
Pihak sekolah juga berjanji akan melakukan evaluasi agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Akibat tindakannya tersebut, Dinas Pendidikan Lamongan telah menarik oknum guru itu dari kegiatan mengajar.