Djawanews.com – Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2020 mencapai 27,55 juta orang atau naik menjadi 10,19 persen dibandingkan September 2019 mencapai 24,79 juta orang pada posisi 9,22 persen.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai kenaikan tingkat kemiskinan bukan disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Pandemi justru membongkar borok ketimpangan sosial di Tanah Air.
"Kenapa? Karena pandemi justru membongkar ketimpangan. Misalkan, ketimpangan sanitasi, layanan kesehatan antara penduduk paling kaya dan yang paling miskin atau rentan miskin yang sudah ada sebelum pandemi," ungkap Bhima dikutip dari CNN.
"Sehingga ketika pandemi terjadi, angka kemiskinan itu meningkat salah satunya karena terbatasnya fasilitas kesehatan, sanitasi, juga karena akses terhadap gizi misalnya. Jadi banyak faktor berpengaruh selain dari pandemi," lanjutnya.
"Jadi, konsumsi rumah tangga sudah tertekan, ini masih dirasakan kepada daya beli masyarakat. Pandemi jadi trigger, tapi tidak satu-satunya faktor," jelas Bhima.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.