Djawanews.com – Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memimpin ibu kota Indonesia yang baru.
Diketahui nama Komisaris Utama Pertamina itu menjadi calon kuat dari beberapa nama calon yang disebut bakal pimpin Nusantara.
Melalui akun Twitternya, Ngabalin mengunggah video wawancaranya terkait persoalan calon pemimpim IKN.
Menurut Ngabalin, pertimbangan Jokowi terkait Ahok sebagai calon pemimpin Nusantara sama sekali tidak bertentangan dengan faktor budaya Indonesia.
Dia lantas mengaku heran mengapa nama Ahok yang disebut jadi calon Kepala Otorita di IKN baru tersebut dipermasalahkan banyak orang.
“Kalau menyebutkan nama Ahok dan calon bagi ibu kota negara baru. Adakah yang ganjil di situ? Adakah yang bermasalah di situ? Atau adakah yang bertentangan dengan faktor budaya Indonesia?” kata Ngabalin, dikutip pada Jumat, 21 Januari.
“Ketika orang menyebutkan nama Ahok, kenapa kita rasa gatel badan, gemas-gemas, demam gitu lho. Saat menyebutkan nama Ahok, salah satu dari 4 orang yang disebutkan oleh bapak presiden,” sambungnya.
Ngabalin menjelaskan bahwa Ahok memiliki sejumlah kriteria penting sebagai calon Kepala Otorita Nusantara.
Pertama dilihat dari usia Ahok yang dinilai masih muda dan enerjik. Lalu Ahok juga memiliki kemampuan manajerial yang baik, resources yang bagus, dan kepemimpinan yang sudah tidak bisa diragukan.
Kemudian Ahok juga dianggap mampu mengatasi koruptor yang menggeroti mega proyek seperti pemindahan IKN tersebut.
“Dia paling punya lima kriteria penting. Pertama, coba perhatikan. (Ahok) anak muda cepat ambil suatu keputusan, memiliki kemampuan manajerial yang oke, punya resources yang bagus. Dia punya kemampuan leadership, bisa membantai koruptor,” tegas Ngabalin.
Ngabalin menilai, seluruh kriteria itu sanggup mengantar Ahok menjadi pemimpin ibu kota negara Nusantara.
Oleh sebabnya dia mendukung penuh jika Presiden Jokowi akhirnya menunjuk Ahok sebagai Kepala Otorita Nusantara.
“(Ahok) punya budaya yang bisa dipakai untuk memimpin sebuah ibu kota negara baru seperti itu. Kalau-kalau nanti ditunjuk oleh bapak presiden, ya saya lagi-lagi mengucapkan, ‘Ahlan wa sahlan thola’al badru alayna’,” ungkap Ngabalin.
Adapun mengenai Ahok sebagai anak emas Presiden Jokowi, Ngabalin dengan tegas membantahnya. Dia menyebut sosok Ahok itu bukan anak kesayangan siapapun, melainkan hanyalah salah satu putra terbaik Indonesia.