Djawanews.com - Pisang kini diklasifikasikan sebagai buah beri. Sebaliknya, stroberi yang punya nama identik dengan buah beri ini, malah tidak termasuk buah beri lagi. Nah loh, kok bisa?!
Sebenarnya buah-buahan yang termasuk buah beri muncul karena orang-orang menyebut buah tertentu sebagai "berry" ribuah tahun silam. Jauh sebelum para ilmuwan menemukan definisi yang tepat untuk kata itu.
Umumnya, orang menganggap buah beri sebagai buah kecil yang berbiji kecil banyak seperti stroberi. Tapi klasifikasi ilmiahnya jauh lebih kompleks.
Secara botani, buah beri memiliki tiga lapisan berdaging yang berbeda: exocarp (kulit luar), mesocarp (bagian tengah berdaging) dan endocarp (bagian paling dalam, yang menampung biji). Contohnya, kulit luar anggur adalah exocarp, bagian tengahnya yang berdaging adalah mesocarp dan bagian dalam seperti jeli yang memegang biji merupakan endocarp.
Struktur berlapis yang sama muncul pada buah beri lainnya, termasuk pisang, terong, anggur dan semangka, masing-masing berupa kulit dan kulit buah.
Selain itu, untuk menjadi buah beri, buah harus memiliki dua biji atau lebih.
Klasifikasi lainnya, buah harus berkembang dari satu bunga yang memiliki satu ovarium. Beberapa tanaman, seperti blueberry, memiliki bunga hanya dengan satu ovarium. Makanya, blueberry adalah sejatinya buah beri.
Stroberi Bukan Buah Beri
Tapi kenapa buah stroberi bukan buah beri? Ini karena stroberi dan raspberi memiliki bunga dengan lebih dari satu ovarium. Karena itu, mereka termasuk golongan buah agregat.
Sementara menurut Courtney Weber pakar dari Cornell University di New York, jeruk adalah subtipe berry yang disebut hesperidium. Seperti buah beri lainnya, jeruk memiliki tiga lapisan berdaging, memiliki dua biji atau lebih, dan berkembang dari satu bunga dengan satu ovarium.
Tetapi jeruk mengandung segmen yang berbeda terkait jumlah karpel. Jadi jeruk dikecualikan dari daftar buah beri lain.
Apakah pernyataan ini bikin bingung? Ya, sama. Para ilmuwan juga masih seringkali kesulitan. Secara keseluruhan, kategorisasi beri memang masih agak kacau menurut Jernstedt.
"Para ilmuwan juga merasakan hal yang sama. Selalu ada upaya untuk menerapkan beberapa aturan pada klasifikasi buah. Tapi ini telah berlangsung selama beberapa abad, jadi jangan khawatir karena ini akan segera diselesaikan," tandasnya.