Djawanews.com – Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan penarikan kembali permohonan sengketa hasil Pilgub Jawa Tengah 2024 yang diajukan oleh pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika-Hendi).
"Dengan ini menetapkan dan mengabulkan pencabutan permohonan perkara nomor 263/PHPU.GUB-XXIII/2025. Permohonan tersebut dinyatakan telah ditarik kembali," ujar Ketua MK, Suhartoyo, dalam sidang putusan di Jakarta, Selasa, 4 Februari, dikutip dari ANTARA.
Suhartoyo menjelaskan bahwa dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang digelar pada 30 Januari 2025, pencabutan gugatan yang diajukan oleh Andika-Hendi dinilai sah secara hukum. Dengan demikian, MK mengesahkan pencabutan perkara tersebut.
"Dengan putusan ini, pemohon tidak dapat mengajukan kembali perkara yang sama," tambahnya.
Sebelumnya, Andika-Hendi telah menandatangani surat pencabutan gugatan pada 13 Januari 2025, yang kemudian disampaikan dalam sidang MK pada 20 Januari 2025.
Kuasa hukum pasangan tersebut, Mulyadi Marks Phillian, menyatakan bahwa keputusan untuk mencabut gugatan diambil demi menjaga stabilitas dan keharmonisan di Jawa Tengah.
"Pencabutan ini dilakukan untuk menjaga kondusivitas di Jawa Tengah, yang masyarakatnya menjunjung tinggi kerukunan dan persatuan. Kami berharap, dengan langkah ini, ketegangan politik yang terjadi selama dua tahun terakhir akibat pemilu dan Pilkada dapat mereda, sehingga kita bisa kembali bersatu membangun Jawa Tengah," ujar Mulyadi.
Sebelum dicabut, gugatan Andika-Hendi telah bergulir di MK. Dalam sidang perdana yang digelar pada 9 Januari 2025, tim kuasa hukum mereka menyampaikan sejumlah dalil dan petitum.
Gugatan tersebut awalnya meminta MK membatalkan Keputusan KPU Jawa Tengah Nomor 200 Tahun 2024 terkait hasil Pilkada, yang menetapkan kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Selain itu, Andika-Hendi juga menuntut MK mendiskualifikasi pasangan Luthfi-Yasin sebagai pemenang Pilkada 2024 serta meminta KPU Jawa Tengah menetapkan mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Dalam gugatan tersebut, Andika-Hendi menuding adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam penyelenggaraan Pilkada Jateng 2024. Mereka menuduh ada pihak tertentu yang secara terencana menguntungkan pasangan Luthfi-Yasin.
Dengan keputusan MK ini, sengketa Pilkada Jawa Tengah 2024 resmi berakhir, dan pasangan Luthfi-Yasin tetap dinyatakan sebagai pemenang yang sah.